Tanggapi Megawati, Anggota DPR Termuda: Orang Tua Juga Rentan Terpengaruh Hoaks

Isu: Berita Hoax,

sumber berita , 10-11-2020

Anggota DPR dari Fraksi Nasdem Hillary Brigitta Lasut tidak setuju dengan anggapan bahwa anak-anak muda masa kini lebih mudah percaya hoaks dan enggan mencari tahu kebenaran dari informasi yang diterima di media sosial. 

Hal itu disampaikan Hillary dalam menanggapi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyebut anak-anak muda masa kini lebih percaya hoaks. Anggota DPR termuda itu mengatakan, risiko seseorang terpengaruh informasi hoaks tidak hanya dialami anak-anak muda, tetapi semua umur. Bahkan, menurut Hillary, kelompok usia 50-an cenderung rentan terpengaruh hoaks. 

"Anak muda yang mudah percaya hoaks? Salah. Hoaks bisa mempengaruhi siapa saja. 

Risiko termakan hoaks itu tidak hanya ada pada anak muda, tapi bisa terjadi di segala usia, orang tua di usia di atas 50an saat ini juga sangat rentan terhadap hoaks," kata Hillary saat dihubungi, Selasa (10/11/2020). 

Hillary mengatakan, perkembangan teknologi saat ini membuat penyebaran hoaks semakin masif. 

Oleh karenanya, kata Hillary, masyarakat harus memiliki kemampuan menyaring informasi dan membiasakan untuk check and recheck sebelum menyebarkan berita. 

"Kebiasaan check and recheck diharapkan bisa menjadi skill wajib yang dimiliki masyarakat Indonesia sebelum menyebarkan berita," ujarnya. 

Menurut Hillary, usia tidak bisa menjadi dasar untuk mengkategorikan suatu kelompok yang sering memercayai hoaks. 

Ia menuturkan, kelompok yang mudah terpengaruh hoaks merupakan dampak dari minimnya literasi dan kurang menggali informasi, bukan karena persoalan usia. 

"Anak-anak muda masih banyak yang mau stalking dan cari tahu lebih dalam untuk memenuhi rasa penasarannya," ucap dia.

Lebih lanjut, Hillary mengatakan, apabila jumlah masyarakat yang terpengaruh hoaks makin tinggi, maka pemerintah harus mengklarifikasi hoaks tersebut. 

"Sehingga kita tidak menjadi negara yang saling menyerang tapi saling berbenah," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan  Megawati Soekarnoputri merasa heran dengan anak-anak muda masa kini yang lebih percaya hoaks. 

Menurut Mega, sudah terlihat kecenderungan bahwa anak-anak muda enggan mencari tahu kebenaran sebuah informasi yang mereka temukan di dunia maya. 

"Tadi saya berbicara mulai dengan Pancasila. Anak-anak muda banyak kan, karena ada internet dan sebagainya, anehnya sekarang kenapa lebih percaya pada hoaks dari pada tidak menanyakan dulu apakah ini benar atau tidak. Selalu, mulai kecenderungan," ujar Mega dalam Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial, Selasa (10/11/2020). 

Ia mempertanyakan pemahaman anak-anak muda kini terhadap Pancasila. Mega lantas mengulas kisah para pejuang kemerdekaan di masa lampau yang telah memiliki pandangan jauh ke depan untuk membangun bangsa.

Mega mencontohkan Presiden RI pertama Soekarno yang berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika pada 1955, meski kemajuan teknologi belum sebesar sekarang. 

Dia menilai, konferensi itu merupakan wujud dari semangat juang yang begitu tinggi dari para pendiri bangsa. 

Mega berharap hal serupa dapat kembali dilaksanakan di masa mendatang. "Sebagai contoh Bung Karno, sampai bisa bayangkan tahun 1955 membuat konferensi yang sampai saat ini belum bisa dilaksanakan kembali meski kita sudah bisa daring seperti ini. 

Apa artinya? Apakah kita yang ketinggalan atau teknologinya terlalu maju?" katanya.

Diposting 11-11-2020.

Dia dalam berita ini...

Hillary Brigitta Lasut

Anggota DPR-RI 2019-2024
Sulawesi Utara