Komisi C DPRD Kota Kediri meminta agar proses renovasi gedung Poltek di Jalan Mayor Bismo yang menelan anggaran Rp 400 juta ditangguhkan, hingga penataan yayasan Joyoboyo tuntas. Meski proses renovasi tersebut tidak ada hubungannya secara langsung dengan yayasan, tetapi beberapa pengurus inti yayasan Jayabaya yang mengundurkan diri harus diganti lebih dulu. Mengingat Yayasan Joyoboyo adalah yayasan yang menaungi Poltek.“hemat saya, sebelum pengurus baru terbentuk, renovasi gedung harus ditangguhkan” ujar anggota Komisi C DPRD Kota Kediri Sunarko, Rabu (29/09).
Menurut Sunarko, kelengkapan pengurus yayasan diperlukan sebagai kontrol dan pengawasan manajemen serta pengelolaan Poltek, termasuk pross pembangunan dan renovasi gedung. Jika renovasi gedung tetap dilanjutkan sebelum ada pengurus yayasan yang baru, dikhawatirkan akan timbul banyak permasalahan.“Kami khawatir, akan timbul permasalahan dikemudian hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kasenan mengaku jika renovasi gedung untuk praktek mahasiswa jurusan mesin tersebut tidak bisa ditangguhkan. Karena prosesnya sudah berjalan dan harus selesai hingga akhir 2010.“renovasinya harus selesai 2010 ini, sehingga tidak bisa ditangguhkan dalam waktu lama,” ungkapnya.
Namun demikian, Kasenan berharap agar pengurus yayasan segera terbentuk, agar dalam proses pembangunannya nanti tidak ada permasalahan. Selama pelaksanaan renovasi berjalan, akan segera dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, agar masalah yayasan bisa segera selesai“harapan kami segera terbentuk pengurus yayasan yang baru,” harapnya.
Sekadar diketahui, hingga waktu ini sudah ada 10 pengurus dari 15 pengurus inti yayasan Joyoboyo mengundurkan diri. Diantaranya mantan walikota H.A Maschut beserta istri selaku Ketua dan wakil ketua pembina yayasan, ketua yayasan Bambang Basuki Hanugrah, dan beberapa pengurus lainnya seperti Bambang Harianto, Muhamad Zaini, Saiful Muslimin, Ni Ketut Susilowati, Heru Marwanto, Bambang Sukodiono, Suprapto dan Bambang Sumarjono. (Hadi Kusuma)
