Anggota Komisi II DPR Zulfikar Arse Sadikin mengatakan, sejak awal masa kampanye Pilkada 2020 hingga saat ini belum tercatat adanya klaster baru penularan Covid-19.
Meski demikian, dia mengakui banyak pelanggaran kampanye maupun pelanggaran protokol kesehatan "Kami sudah sempat membicarakan ini di Komisi II, seperti yang disampaikan Kemendagri, sampai detik ini kita patut bersyukur kampanye tinggal 15 hari lagi dan pilkada tidak menjadi klaster baru," ujar Zulfikar dalam diskusi daring bertajuk "Evaluasi Kampanye Pilkada 2020" yang digelar Sabtu (21/11/2020).
Ini patut kita acungi jempol, karena ini menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat akan kekhawatiran pilkada jadi klaster baru," lanjutnya.
Menurutnya, hal itu didukung sikap tegas penyelenggara dan pengawas pemilu, satgas Covid-19 maupun pemerintah daerah. Selanjutnya, yang perlu terus ditekankan adalah protokol kesehatan harus dijaga dan ditegakkan hingga seluruh tahapan pilkada selesai.
"Baik di hari H, penghitungan suara hingga setelahnya, protokol kesehatan harus ditegakkan sehingga proses selanjutnya bisa menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat," tambah Zulfikar.
Pilkada 2020 diketahui digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Selama pertengahan Maret hingga Juni 2020, tahapan Pilkada sempat ditunda akibat pandemi Covid-19.
Terhitung 15 Juni 2020, tahapan kembali dilanjutkan. Hari pemungutan suara Pilkada rencananya akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.