DPRD DKI Ragukan Data Covid-19 DKI Jakarta

sumber berita , 25-11-2020

ANGGOTA DPRD DKI dari Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak meragukan data covid-19 yang dibuka Pemprov DKI Jakarta. Gilbert mempertanyakan kevalidan data tersebut. Apalagi saat ini, di Jakarta sudah banyak kerumunan. 

“Saya sendiri selalu meragukan data yang dibuka Pemprov DKI Jakarta,” kata Gilbert kepada Media Indonesia, Rabu (25/11). 

Gilbert menyatakan data covid-19 nasional saja menunjukkan adanya lonjakan kasus tertinggi usai terjadinya kerumunan penjemputan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta. Maka, dia menilai ada kekeliruan data cocid-19 di Jakarta yang disampaikan ke publik. 

“Data yang bisa dipakai adalah data covid-19 nasional. Data ini menunjukkam terjadi lonjakan kasus yang paling tinggi dalam sejarah. Sampai mencatat 5.444 kasus semenjak terjadinya kerumunan di bandara diikuti kerumunan di Petamburan. Data tertinggi selama covid-19 dalam lonjakannya. Artinya data ini data nasional,” paparnya. 

Dengan begitu, jika ada pihak yang menyatakan tidak ada klaster di Petamburan itu terlalu prematur dan tidak menggunakan data yang valid. Gilbert berpandangan hal ini bisa membahayakan persepdi publik mengenai keamanan dari kerumunan. 

“Sehingga ada yang bilang tidak ada klaster, saya menilai data mereka tidak valid. Data DKI Jakarta saya ragukan. Karena dulu mereka mengatakan kematian segini ternyata kematian tersebut digabung dengan kematian yang bukan covid-19,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono membantah Satgas Penanganan covid-19 soal adanya klaster di Petamburan, Jakarta Pusat. Pandu merupakan anggota tim yang membantu penanganan covid-19 Pemprov DKI Jakarta. 

"Pernyataan itu tidak bertanggung jawab. Itu terlalu prematur untuk mengatakan tidak ada klaster dari massa Rizieq Shihab di beberapa titik. Ini pernyataan politis bukan ilmiah," tandasnya.

Diposting 27-11-2020.

Dia dalam berita ini...

Gilbert Simanjuntak

Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta 2019-2024