Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon mengatakan, seharusnya PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, memiliki satu strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Terutama optimalisasi dari lahan-lahan pertanian maupun lahan perkebunan, baik milik rakyat maupun milik swasta.
"Perusahaan pupuk harus menjadi motor atau pionir dalam optimalisasi lahan pertanian dan perkebunan. Karena ada dua cara untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan, yaitu dengan rekayasa genetik dan dengan fertilizer," kata Sondang saat mengikuti kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (3/12/2020).
Fertilizer yang dimaksud adalah dalam artian PT Pupuk Indonesia yang salah satu anak perusahaannya adalah PT Pupuk Kaltim bisa mensupervisi lahan-lahan pertanian masyarakat dan juga lahan pertanian dan perkebunan milik swasta agar mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satunya dengan cara melakukan analisa daun atau analisa tanah sebelum melaksanakan proses produksi. Sehingga benar-benar bisa mendapatkan satu hasil yang berbeda antara lahan yang satu dengan lahan yang lainnya.
"Kami juga menyarankan kepada PT Pupuk Kaltim untuk mengembangkan strategi bisnis atau bisnis modelnya dari hulu ke hilir. Di luar negeri, sebuah perusahaan pupuk pasti mempunyai lahan-lahan pertanian pertanian atau lahan perkebunan sehingga mereka bisa bebas melakukan eksperimen ataupun percontohan sebagai role model," tutur politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Dikatakannya, setiap tahun, dari masa ke masa, pasti lahan pertanian dan lahan perkebunan akan semakin berkembang, baik perkebunan swasta maupun perkebunan rakyat akan mengalami pengembangan. "Seharusnya seiring perkembangan lahan pertanian dan lahan perkebunan tersebut jumlah produksi dan penjualannya juga semakin meningkat," tegasnya.