Partai Golkar merespons pernyataan Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak semua pihak agar menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai sebutan dungu dan cebong juga harus dihilangkan
"Dari sejak awal, saya tidak setuju jika menyebut seseorang dengan tendensi merendahkan dan menghina. Istilah kadrun atau kadal gurun, dan juga kampret kan sebetulnya memiliki konotasi negatif," kata Ace kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
"Bukan hanya kadrun dan kampret, namun juga istilah-istilah lain seperti cebong, dungu, kodok, lonte dan lain-lain yang memiliki tendensi menghinakan seseorang," imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ia menyebut sebutan yang merendahkan orang lain sudah seharusnya dihindari. Dihindari bukan berarti hanya karena ajakan Gatot semata.
"Bukan karena ajakan dari Pak Gatot Nurmantyo ya kita menghentikan penggunaan dua istilah itu, tapi memang sudah seharusnya kita menghindari ucapan-ucapan yang memiliki konotasi menghina atau merendahkan seseorang," ujar Ace.
Menurut Ace, agama Islam juga sudah mengajarkan agar sesama manusia tidak memanggil orang lain dengan istilah yang menghina.
"Di dalam ajaran agama Islam, terutama dalam surat al-Hujurat ayat 11 disebutkan: 'wa lā tanābazụ bil-alqāb', 'janganlah kalian memanggil dengan panggilan yang buruk'. Kedua istilah itu memiliki kesan yang kuat adanya menghina dan merendahkan sesama manusia," ungkapnya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta masyarakat menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. Bagi Gatot, sebutan itu telah melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.
"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," kata Gatot dalam video yang dibagikan akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot yang bercentang biru seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12).
Gatot mengajak semua pihak untuk bernegara dengan santun. Dia ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat.
"Mari kita sama-sama bernegara dengan santun. Hilangkan kata-kata seperti itu. Kembalilah kepada bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi. Memanggil dengan kata 'mas', 'kakak', 'abang', panggilan 'ucok' dan sebagainya, sehingga bangsa lain melihat kita bangsa yang terhormat," tutur dia.