Eks Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, meminta agar istilah 'kadrun' dan 'kampret' dihentikan karena melecehkan Tuhan. PKB menyebut isu tersebut sudah hilang seusai Pilpres 2019 sembari mempertanyakan maksud Gatot.
"Lagi pula isu itu sudah hilang seiring dengan selesainya pilpres. Apa Pak Gatot dengan sengaja ingin menghidupkan lagi polemik ini?" kata Waketum PKB Faisol Riza kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
Ketua Komisi VI DPR RI ini juga menyebut bahwa Partai Gerindra, yang merupakan saingan Presiden Jokowi di Pilpres 2019, sudah bergabung menjadi koalisi pemerintah. Ia mendesak isu 'kadrun' dan 'kampret' tidak kembali dibesar-besarkan.
"(Isu kadrun dan kampret) sudah hilang, makanya jangan dibesar-besarkan," ujar Faisol.
"Gerindra saja sudah bergabung dalam koalisi. Mungkin Pak Gatot mungkin nggak suka Gerindra bergabung di koalisi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Faisol meminta Gatot Nurmantyo tidak mengangkat isu yang tidak produktif. Ia menyarankan agar Gatot ikut memikirkan penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Saya rasa Pak Gatot sebaiknya memikirkan bagaimana caranya kita sebagai bagian dari bangsa ini ikut serta membantu agar kita semua keluar dari pandemi dengan selamat. Urusan pandemi bukan hanya urusan pemerintah. Daripada memikirkan isu-isu yang tidak produktif," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta semua pihak menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. Bagi Gatot, sebutan itu telah melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.
Pernyataan itu disampaikan Gatot dalam video yang dibagikan akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot yang bercentang biru seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12/2020). Gatot juga menyertakan caption 'jangan merendahkan bangsaku' di unggahannya itu.
"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," kata Gatot dalam video.
Gatot mengajak semua pihak untuk bernegara dengan santun. Dia ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat.
"Mari kita sama-sama bernegara dengan santun. Hilangkan kata-kata seperti itu. Kembalilah kepada bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi. Memanggil dengan kata 'mas', 'kakak', 'abang', panggilan 'ucok' dan sebagainya, sehingga bangsa lain melihat kita bangsa yang terhormat," tutur dia.