Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menilai bahwa kemampuan menembak yang baik adalah hal yang harus dimiliki oleh para sipir lembaga permasyarakatan (lapas), khususnya lapas narkoba. Dengan kondisi lapas yang dipenuhi tahanan, keterampilan menembak adalah bekal para sipir untuk membela diri saat terjadi situasi yang tidak diinginkan.

“Keterampilan dan skill ini sangat diperlukan karena saat ini kan mereka mengamankan tempat yang dipenuhi narapidana,” ujar Yasonna dalam keterangan pers yang diterima JawaPos.com, Rabu (13/1).

Berangkat dari ide tersebut, didukung oleh Kopassus, Yasonna pun kemudian meresmikan lapangan latihan menembak di area Lapas Narkotika Jakarta. Arena latihan itu didirikan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan menembak.

Yasonna, yang juga diketahui memiliki hobi olahraga menembak, berharap lapangan ini bisa digunakan dengan baik. Salah satunya melatih sipir agar semakin terampil dan memiliki skill dalam menjalankan tugas mereka.

Ke depannya, Yasonna menuturkan bahwa ia akan meminta jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan menggelar perlombaan untuk menguji keterampilan para sipir.

“Nanti dari Ditjen PAS pada kesempatan tertentu bisa latihan, makannya nantinya bisa dilakukan pertandingan untuk mengasah kemampuan mereka,” ungkap Yasonna.

Sementara itu, Danjen Kopassus Mayjen TNI Muhammad Hasan menambahkan, pihaknya siap untuk memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap para sipir. Dimana nantinya pelatih dari Kopassus juga akan dilibatkan dalam proses tersebut.

“Bukan cuma melatih di bidang menembak, kami juga siap untuk melatih fisik dan keterampilan mereka,” ujarnya.