Anggota Komisi X DPR RI My Esty Wijayati menegaskan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus memiliki database untuk sektor kepemudaan secara komplet, sehingga nantinya dapat mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

“Namanya saja Kemenpora, harus memiliki database kepemudaan secara komplet, sehingga ketika kita berbicara tentang Indeks Pembangunan Pemuda, maka bagaimana bisa meningkatkan akses pendidikan, bisa meningkatkan pemahaman soal kesehatan, kemudian ketenagakerjaan, kemudian soal gender, diskriminasi, soal kepemimpinan dan lainnya,” ungkap Esty dalam Rapat Kerja dengan Kemenpora secara daring, Kamis (14/1/2021).

Politisi PDI-Perjuangan itu menambahkan, meski anggaran untuk sektor kepemudaan di Kemenpora masih realtif rendah, ke depannya Komisi X DPR RI akan berupaya untuk menaikkan alokasi anggara sektor kepemudaan secara signifikan, sehingga bisa menjadi tumpuan dalam meningkatkan IPP.

Selanjutnya, Esty juga menyinggung tentang Indeks Pernikahan Dini yang meningkat sangat tajam di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, khususnya pada wilayah Kabupaten Gunung Kidul. “Saya melaporkan Indeks Pernikahan Dini di Daerah Istimewa Yogyakarta , khususnya Gunung Kidul meningkat sangat tajam,” tambahnya.

Selain itu, legislator dapil DI Yogyakarta ini juga menyinggung tentang pemberian ruang konseling terkait permasalahan-permasalahan pemuda yang terjadi saat ini. Ia berharap Kemenpora dapat memberikan perhatian khusus untuk memberikan ruang konseling terhadap permasalahan-permasalahan pemuda, terutama di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Kemudian, kita juga perlu memahami situasi yang membutuhkan perhatian dari Kemenpora terkait dengan hal itu untuk bisa memberikan konseling atau tempat-tempat, ruang-ruang untuk memfasilitasi memberikan konseling terkait permasalahan-permasalahan anak-anak muda di saat (pandemi Covid-19) ini,” terang Esty.