Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk melanjutkan subsidi kuota internet gratis kepada pelajar, guru dan dosen di Indonesia pada tahun 2021.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat bersama dengan Komisi X DPR RI, Rabu (20/01) menjelaskan pada 2020 bantuan subsidi kuota diberikan kepada siswa/i, mahasiswa/i, guru dan dosen dengan total penerima 35,59 juta orang.
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengaku setuju dengan adanya lanjutan program subsidi kuota gratis internet bagi pelajar, mahasiswa dan tenaga pendidik.
Menurutnya, subsidi kuota internet gratis adalah cash program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengatasi masalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Saya setuju karena program ini situasional bukan program permanen. Program ini juga untuk mengatasi PJJ dimana salah satu masalah utama yang dihadapi oleh peserta didik maupun pendidik baik di Sekolah Dasar, Menengah ataupun ditingkat pendidikan tinggi adalah keterbatasan kuota/biaya kuota internet yang minim. Dan program ini masih berlangsung di 2021 selama pendidikan tatap muka belum dilakukan," ungkap Andreas saat diwawancarai oleh tim Teropong Senayan.Com, Selasa (26/01/2021).
Kuota gratis ini akan diberikan kepada seluruh pendidik dan juga peserta didik di semua tingkatan yang terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Kemendikbud dengan dukungan informasi aktual kepemilikan nomor Hp.
Andreas juga mengatakan bahwa kuota internet gratis diberikan selama tiga bulan dengan melihat perkembangan situasi pandemi saat ini.
"Ya, program ini sudah berjalan, sesuai laporan dari Mendikbud dalam Raker dengan Komisi X dukungan kuota Internet gratis ini masih akan diberikan paling tidak tiga bulan kedepan, yakni Januari sampai dengan Maret sambil melihat perkembangan situasi pandemi dan kesiapan pelaksanaan dari pos Penyakit Tidak Menular (PTM)," ungkapnya.
Meskipun kebosanan dan kejenuhan dialami semua pihak, namun tidak bisa memilih karena kesehatan pada saat kondisi seperti ini adalah yang harus di utamakan.
"Soal Kebosanan ini dialami di semua bidang kehidupan. Namun kita tidak punya pilihan lain. Bagaimanapun kesehatan merupakan hal utama yang harus menjadi perhatian negara untuk melindungi warga negaranya," tandas Andreas.