Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir mendesak pengembangan Vaksin Merah Putih agar dapat dipercepat. Hal ini merupakan respon atas pernyataan Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro yang mengatakan bahwa Vaksin Merah Putih diperkirakan akan rampung dan dapat digunakan pada tahun 2022.
“Apa tidak mungkin kita konsentrasi untuk dilakukan percepatan maksimal dengan kerja dua kali lebih keras sehingga produk Vaksin Merah Putih ini bisa lahir, misalnya akhir tahun 2021,” desak Anas dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Kesehatan, Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN, Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Program Vaksinasi Nasional akan kehilangan makna jika vaksin buatan dalam negeri rampung pada tahun 2022. Pasalnya Program Vaksinasi Nasional juga direncanakan akan berakhir pada Maret 2022. “Saya berpikir ini maknanya dimana? Kehilangan makna pak. Dimana (tahun 2022) program vaksin sudah beres bukan hanya dari segi produksi tapi beres dalam pengertian semua sudah divaksin,” tambah Anas.
Lebih dalam legislator dapil Jawa Timur III ini berharap Vaksin Merah Putih dapat rampung pada akhir tahun 2021, sehingga dalam Program Vaksinasi Nasional, Indonesia tidak hanya mengandalkan vaksin impor, melainkan sudah menggunakan Vaksin Merah Putih. “Sehingga kita tidak sepenuhnya menggunakan vaksin import pada saat kita membutuhkan 430 juta vaksin yang akan diberikan pada seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.