Kehadiran IKM bagi perekonomian negara sangatlah penting. Meski berskala kecil, jumlah IKM yang mencapai jutaan unit dan tersebar di pelosok Indonesia mampu menyangga perekonomian negara.
Hal tersebut dikemukakan Edhie Baskoro Yudhoyono melalui sambungan virtualnya pada “Bimtek Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah” di Kabupaten Trenggalek.
Acara yang diselenggarakan di Hotel Hayam Wuruk ini dihadiri oleh 60 orang peserta; 20 peserta dari IKM makanan ringan; 20 peserta dari IKM anyaman bambu; dan 20 peserta dari IKM perbengkelan motor.
Pria yang akrab disapa Ibas ini pun melanjutkan bahwa sudah sepatutnya masyarakat lebih disiplin dalam proses adaptasi kebiasaan baru. Terkait hal ini, sangat diperlukan gerakan bersama, yakni gotong royong dalam pelaksanaan protokol kesehatan dalam setiap pelayanan dan kegiatan perekonomian.
“Saya sebagai anggota Komisi VI DPR RI mengerti bahwa dampak dari Pandemi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek sangat luas dan sungguh terasa, ada yang omzetnya turun hingga 50%, ada yang pengunjungnya berkurang, dan ada yang pesanannya sudah dikemas tapi ditangguhkan pun dibatalkan,” papar Ibas prihatin.
Ibas tidak menampik bahwa kondisi ini terjadi di berbagai belahan negeri. Meski kondisi saat ini teramat sulit, Ibas memaparkan bahwa ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Trenggalek. Mulai dari warganya yang baik dan santun, pantainya yang indah, serta adanya pembangunan lingkar wilis yang nantinya akan menghubungkan kawasan ekonomi kreatif, seperti DIY dan Malang.
“Faktor-faktor pendukung ini harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan sampai dilewatkan agar Trenggalek tidak tertinggal,” terang Ketua Fraksi Partai Demokrat ini tegas.
Adanya kegiatan Bimtek semacam ini diyakini Ibas dapat meningkatkan kolaborasi, sinergi dan peningkatan ilmu pengetahuan terkait manajemen industri, pemasaran produk, serta bagaimana menentukan standar kualitas produk agar dapat bersaing di market lokal dan internasional. Tidak hanya sampai di situ, Ibas juga berharap usaha-usaha yang dilakukan pemerintah akan terus berkelanjutan.
“Kita berharap agar pemerintah melalui kementeriannya dapat terus menjaga semangat IKM dan membantu mereka sebanyak-banyaknya. Buat mereka (para IKM) bertahan, terus berkarya, dan tetap menghasilkan. Ya, (bentuknya) apakah itu berupa insentif bantuan hibah tunai, potongan harga bagi IKM yang hendak membeli mesin, serta bantuan restrukturisasi mesin dan peralatan,” Papar Ibas terkait bentuk bantuan yang dinilai efektif untuk para IKM.
Tidak hanya pada pemerintah, agar terwujudnya IKM yang sukses dan berhasil, Ibas berharap pelaku IKM dapat diajak bekerja sama. Bentuk kerja samanya antara lain, meningkatkan efisiensi, produktivitas, inovasi, dan kreativitas agar usahanya dapat terus berjalan. Selain itu, Ibas juga menilai terobosan dalam penjualan dan promosi sangat diperlukan. Inilah saatnya menggunakan teknologi alias online selling.
“Saya mendorong agar Trenggalek bisa mengkampanyekan #SemuaAdaDiSini sebagai gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia. Yang mana program ini sudah ada sejak dulu, dengan jargon "Aku Cinta Indonesia". Ini sangat perlu dilakukan mengingat jenis usahanya adalah IKM anyaman bambu, perbengkelan motor, dan makanan ringan,” pesannya.
Tidak hanya mengapresiasi seluruh pemateri yang hadir, Ibas juga mengucapkan terima kasih kepada Kabupaten Trenggalek yang memberikan sejumlah program pendukung IKM, baik permodalan (Dana Bergulir), pelatihan teknis dan non-teknis usaha, hingga Program Kartu Penyangga Ekonomi yang dibagikan untuk warga paling terdampak dengan adanya pandemi.
“Insya Allah saya akan terus kawal, ingatkan serta bahu membahu bersama Pemerintahan pusat dan daerah untuk lebih peduli, berbuat untuk kepentingan rakyat. Perjuangan rakyat adalah perjuangan kita semua,” tutupnya.