Anggota Komisi X DPR RI Dwita Ria Gunadi menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas banyaknya pekerja sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara yang dirumahkan, bahkan beberapa di antaranya kehilangan pekerjaan. Namun di sisi lain, Dwita memaklumi sebab kondisi sektor pariwisata di Sulut benar-benar terdampak, bahkan ada yang sampai berhenti aktivitasnya akibat pandemi Covid-19.
“Karena memang bukannya sengaja dirumahkan, tapi karena kondisi hotel-hotel dan rumah makan, semua berdampak di daerah-daerah. Ini semua karena memang tidak ada pemasukan. Mungkin daripada menjadi beban, lebih baik mereka dirumahkan untuk sementara,” ujar Dwita usai menghadiri pertemuan Tim Kunker Reses Komisi X DPR RI dengan Gubernur Sulawesi Utara, Kemendikbud, Kemenpora, dan Kemenparekraf, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulut, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulut, serta Pimpinan PTN, PTS, dan LLDIKTI Wilayah IX, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (10/4/2021).
Untuk memulihkan kondisi pariwisata di Sulut, Anggota Dewan dapil Lampung II ini mendorong Pemerintah Provinsi Sulut mengakselerasi vaksinasi bagi para pelaku pariwisata. Hal ini dinilai penting untuk membangun citra dan kepercayaan masyarakat bahwa destinasi wisata di Sulut sudah siap untuk didatangi wisatawan dan benar-benar aman untuk dikunjungi.
“Pemerintah bersama-sama harus menetapkan bahwa Sulut ini sekarang sudah aman untuk dikunjungi. Saya juga tadi berbincang dengan Pak Gubernur mau meminta daerah wisata itu (pelaku sektor pariwisata) tolong divaksin seluruhnya, jadi tidak dipilih-pilih. Ini seluruh masyarakat yang ada di daerah wisata harus divaksin, sehingga mereka menerim tamu kunjungan pun merasa aman dan wisatawan juga merasa aman,” terang Dwita.
Politisi Partai Gerindra ini pun meminta pemerintah untuk memperhatikan kelangsungan hidup para pelaku ekonomi kreatif yang terdampak akibat lumpuhnya sektor pariwisata. Pemberian bantuan bagi mereka secara kontinyu sangat diperlukan sebab sektor wisata belum pulih sepenuhnya dan pemerintah juga harus mengupayakan pengendalian kasus Covid-19 untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Dwita mengatakan, pihaknya optimis pemulihan di sektor usaha dapat terealisasi tahun ini agar pekerja yang dirumahkan dapat kembali bekerja. Sebab, ia melihat aktivitas di bandara mulai padat yang menandakan banyak masyarakat yang mulai berkunjung ke daerah lain. Dwita pun berharap pariwisata di Sulut dapat bangkit kembali. Namun ia menginginkan dalam prosesnya, seluruh pihak dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketata di tempat wisata, agar wisatawan merasa aman untuk berwisata kembali ke Sulut.
“Tapi mudah-mudahan dengan adanya kunjungan (wisatawan) lagi mulai tahun 2021 kelihatannya bandara sudah mulai ramai, artinya kunjungan-kunjungan sudah mulai ramai. Nah kita harapkan (pekerja) yang dirumahkan itu sudah bisa aktif lagi. Manado yang memang menjadi tujuan daerah wisata bisa bangkit kembali, bisa ramai kembali. Tentunya ini menjadi prioritas kita sebagai Anggota Komisi X DPR bagaimana melibatkan seluruh stakehokder untuk menerapkan protokol kesehatan sehingga wisatawan merasa aman untuk datang kesini kembali.” harap Dwita.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berharap dengan adanya vaksin Covid-19, dapat berdampak baik pada pemulihan sektor pariwisata di Sulut. Ia juga berharap pemerintah dapat serius memperhatikan kondisi perekonomian para pekerja dan pelaku usaha di Sulut dengan membantu mempercepat pemulihan di sektor wisata, sehingga ekonomi di Sulut bisa kembali bergerak.
“Untuk pariwisata tentunya kita harapkan bagaimana pemerintah memperhatikan para pekerja pariwisata yang ada di Sulut dalam rangka menjaga kestabilan ekonomi mereka. Saya sangat harapkan ke depan dengan adanya vaksin pariwisata bisa dibuka kembali sehingga ekonomi di Sulut bisa bergerak kembali,” jelas Olly.