Kalangan DPR RI mengkritik keinginan Menteri BUMN Erick Thohir yang berencana membeli peternakan sapi di negara Belgia. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan impor daging sapi.
Anggota komisi VI DPR RI I Nyoman Parta menilai, rencana Menteri BUMN tersebut jauh dari spirit kemandirian dan kedaulatan pangan.
"Semangatnya harusnya adalah membangun kedaulatan pangan bukan membangun wacana diluar nalar. Kalau di luar negeri beli buat perusahaan lalu daging sapinya dibawa ke Indonesia kan sama saja namanya impor," sindir Politikus PDIP itu.
Menurutnya, menteri BUMN mestinya memaksimalkan potensi peternakan yang ada di tanah air ketimbang sibuk berwacana membeli peternakan di negara orang.
"Yang penting itu adalah keberpihakan akan peternakan sapi dalam negeri, perbaiki kwalitas bibitnya, perbaiki kwalitas pakannya dan lakukan penelitian bagaimana membuat daging sapi dalam negeri menjadi empuk misalnya. Perbaiki tata kelola pasarnya agar sapi lokal bisa masuk pasar, bisa masuk hotel, restoran. Selama ini kan ini kendalanya susah. Hal inilah yang mestinya jadi concern Menteri Erick bukan yang lain," tegasnya.
Parta meyakini sektor peternakan sapi akan kembali berdenyut jika ditopang dan di stimulus dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak. "Jika pasarnya kondusif peternak sapi dalam negeri akan bergairah," tandasnya.
Selain itu, kata dia, presiden Jokowi disatusisi sudah menegaskan soal swasembada pangan termasuk daging sapi di dalamnya.
"Presiden Jokowi kan bangun tol laut dimana hal itu dilakukan untuk mempermudah akses pengiriman sapi sapi asal Nusa Tenggara Timur/NTT untuk memenuhi pasokan kebutuhan di pulau Jawa dan pulau lainnya. Artinya ini potensi yang mestinya harus terus digenjot dan dimaksimalkan," tandasnya.
Parta mengungkapkan jika merujuk pada data yang ada, potensi peternakan sapi tanah air sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Sepanjang kurun waktu 2019-2020 saja, sapi sapi yang didatangkan dari NTT ke pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera itu jutaan sapi jumlahnya. Artinya kita bisa memenuhi kebutuhan kita sendiri sebenarnya tanpa harus impor," tegasnya.
Tak hanya NTT, lanjut Parta, banyak daerah-daerah yang memiliki potensi peternakan sapi yang tak kalah jauh kualitasnya.
"Daerah kami Bali misalnya memiliki kualitas sapi yang sangat bagus. Jika ini diperhatikan dan dimaksimalkan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi dalam skala luas sebenarnya. Sekali lagi saya harap menteri BUMN tidak serius soal wacana membeli peternakan sapi di Belgia karena hal tersebut akan kontraproduktif dari berbagai sudut jika dilakukan," pungkas Legislator Dapil Bali I itu.