Cuaca buruk berkepanjangan di perairan Sumenep nyaris melumpuhkan perekonomian warga Kepulauan. Untuk mengatasinya, wilayah kepulauan butuh helikopter untuk mengirim sembako.
Anggota DPRD Sumenep asal pulau Sapeken, Dul Siam, Senin (17/01/11) menjelaskan, sudah hampir setengah bulan ini warga kepulauan tidak bisa melaut karena cuaca buruk. "Karena tidak melaut, otomatis kan tidak ada penghasilan. Mereka hanya mengandalkan persediaan sembako yang ada," katanya.
Dul Siam memaparkan, persediaan sembako masyarakat kepulauan makin menipis. "Kalau sampai minggu depan cuaca masih buruk dan tidak ada kapal yang berlayar, otomatis stok sembako ini dipastikan kosong," tandasnya.
Ia mengaku warga tidak bisa berbuat banyak, karena ini menyangkut faktor alam (cuaca). Namun menurutnya, harusnya Pemerintah juga berfikir solusi cerdas lain, untuk mengatasi tipisnya stok sembako di kepulauan saat terjadi cuaca buruk.
"Salah satu alternatifnya dengan menyewa helikopter untuk pengangkutan sembako ke kepulauan. Lha bagaimana lagi kalau kapal tidak ada yang bisa berlayar?" tukas Dul Siam.
Ia menambahkan, di pulau Pagerungan kecamatan Sapeken, ada heli pad yang bisa digunakan. "Jadi kalau lokasinya sebenarnya memungkinkan," imbuh Dul Siam.
Berdasarkan informasi dari BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, ketinggian ombak di Laut Jawa termasuk di perairan pulau Masalembu dan Sapeken mencapai 5-6 meter. Administrator Pelabuhan tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai hari ini, sehingga tidak ada satu pun kapal yang berani berlayar. [tem/but]