Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Senayan Apresiasi Kementan Kembali Raih WTP Dari BPK, “Mentan Sukses Jaga Stabilitas Pangan 2020”

sumber berita , 16-06-2021

Komisi IV DPR mengapresiasi keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2020. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga dinilai sukses menjaga stabilitas pangan di Tahun 2020.

“Tentu (predikat WTP dari BPK) ini suatu hal yang bagus. Nah tentu kita apresiasi karena menunjukkan (laporan keuangan) Kementan cukup baik,” kata Anggota Komisi IV DPR Ono Surono, di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Ono menilai, salah satu kendala yang dihadapi Kementan saat ini adalah persoalan dukungan anggaran yang terus mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya sejak 2015. Namun untungnya, dengan dana yang ada, Kementan tetap mampu mengupayakan peningkatan produksi dan mengangkat kesejahteraan petani.

“Dalam hal ini mungkin bisa kita lihat misalnya terkait dengan tanaman pangan, padi, jagung, kedelai, yang saya lihat sekarang dengan lahan yang semakin menyusut tetapi ada peningkatan produksi. Ini menunjukkan kinerja Kementan sudah cukup baik,” katanya.

Dia pun berharap, Kementan bisa lebih mendorong petani untuk menggenjot produktifitas komoditi-komoditi pertanian yang pemenuhan kebutuhannya terpaksa masih impor seperti kedelai, bawang putih, sapi dan gula. “Tentu ini menjadi PR kita semua agar anggaran bisa fokus juga kesana,” tambah dia.

Anggota Komisi IV DPR Hermanto juga memberikan apresiasi atas torehan Opini WTP yang diraih Kementan. Ini menunjukkan bahwa kinerja laporan dan pengelolaan keuangan Kementan dilakukan secara akuntabel, transparan dan sesuai standar akuntansi pemerintah.

“Tentu opini WTP ini merupakan penilaian yang sangat baik yang diberikan BPK kepada Kementan dan menandakan dalam hal penggunaan anggaran ada kesesuaian antara yang dituntut dengan yang dikelola,” katanya.

Hermanto menilai Menteri Syahrul sukses menjaga stabilitas pangan sepanjang Tahun 2000. Ketika hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan mines, sektor pertanian justru mampu jadi penopang perekonomian dengan tetap tumbuh positif. Kinerja yang baik ini ditunjukkan justru saat pandemi Covid-19 sedang di puncak-puncaknya. “Tentu ini point yang bagus bagi Kementan dalam pengelolaan di 2021 dan tentu menuju 2022. Tentu saya sebagai Anggota (Komisi IV DPR) berharap dengan WTP ini, kinerjanya bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Saya juga mendorong agar anggaran Kementan terus ditingkatkan,” tambah dia.

Sebagaimana diketahui, Kementan kembali mendapat Opini WTP atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan 2020 oleh BPK. Opini WTP ini diperoleh Kementan untuk ke lima kalinya secara beruntun sejak tahun 2016.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersyukur mampu mempertahankan WTP 2020. Bagi Syahrul, predikat WTP menunjukkan bahwa Kementan telah menjalankan pengelolaan anggaran secara akuntabel dan kredibel, transparan serta sesuai standar akutansi Pemerintah.

“Saya bersyukur kita kembali mendapatkan kepercayaan atas pengelolaan keuangan negara yang baik ini. Semua berkat upaya pengendalian kinerja keuangan yang kian baik,” ujar Syahrul.

Menteri dari Partai NasDem ini terus mendorong pengawasan pelaksanaan program-program kementerian sesuai dengan aturan. Secara khusus Syahrul memberi apresiasi pada jajaran di bawahnya yang telah bekerja sangat baik menunjukkan kerja keras mempertahankan kinerja atas laporan keuangan Kementan ini. “Tahun lalu BPK meminta kita harus makin kreatif dan terus bertahan menjadi kementerian yang maju dan modern. Kita sudah buktikan bahwa kita makin baik dan berprestasi menjaga pangan cukup, serta tidak ada gejolak harga,” tegas Syahrul.

Menteri Syahrul juga bersyukur anggaran Kementan selama ini telah termanfaatkan dengan baik. Di mana, realisasi produksi sejumlah komoditas pangan utama pada 2020 mengalami peningkatan, bahkan melam­paui target. “Capaian produksi padi tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton, lebih tinggi 0,09 persen dari produksi tahun 2019,” jelas Syahrul.

Beberapa produksi komoditas pangan lainnya, seperti jagung, bawang merah, cabai, dan daging sapi/kerbau realisasinya pun melampaui target. Produksi jagung 23,09 juta ton atau 101 persen, produksi bawang merah 1,81 juta ton atau 113 persen, produksi cabai 2,77 juta ton atau 105 persen, dan produksi daging sapi atau kerbau mencapai 0,54 juta ton atau 132 persen. Program akselerasi ekspor yang dilaksanakan selama tahun anggaran 2020 hingga sekarang, juga berdampak positif terhadap peningkatan nilai ekspor pertanian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk pertanian selama Januari-Desember 2020 Rp 451,8 triliun, meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 senilai Rp 390,2 triliun. Sementara pada periode Januari-April 2021, ekspor Pertanian mencapai Rp 189,09 triliun, tumbuh 34,97 persen dibanding periode sama.

Seiring dengan meningkatnya kinerja produksi dan ekspor pangan, Syahrul menyebutkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional pun turut meningkat, bahkan saat pandemi Covid-19. “Selama tahun 2020, hampir seluruh sektor ekonomi Indonesia tumbuh negatif, sebaliknya sektor per­tanian mampu tumbuh positif,” ujarnya.

Merujuk data BPS, Syahrul menyebutkan pada triwulan II 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (q-t-q). Pada triwulan III dan IV, PDB pertanian juga tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. “Pertanian mampu menjadi penyelamat perburukan resesi ekonomi nasional,” tutur Syahrul.

Lebih lanjut Syahrul menye­butkan, bahwa pihaknya tetap merancang anggaran tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Diposting 16-06-2021.

Dia dalam berita ini...

Ono Surono

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Barat 8