Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta pemangku kepentingan untuk memperbaiki tata cara penyelenggaraan vaksinasi guna mencegah munculnya klaster penularan baru. Ia melihat di beberapa daerah, penyelenggaraan vaksinasi kurang optimal dari segi teknis. Bahkan, vaksinasi justru menjadi tempat berkerumun karena tidak dikelola secara baik.
"Penyelenggaraan vaksinasi di Indonesia harus diperbaiki agar lebih optimal. Jangan sampai lokasi vaksinasi justru menjadi tempat penyebaran virus," kata Nabil Haroen melalui keterangan pers kepada Parlemetaria, Selasa (13/7/2021).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengusulkan agar penjadwalan vaksinasi bisa memanfaatkan teknologi digital, misalnya melalui website atau menggunakan perangkat RT/RW untuk mempermudah warga yang tidak memiliki akses internet.
Setelah itu, pengetatan protokol kesehatan guna mewaspadai penyebaran virus saat vaksinasi di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi. Nabil juga menyarankan strategi jemput bola atau petugas langsung mendatangi masyarakat yang akan divaksin hingga ke tingkat desa atau kelurahan.
Edukasi mengenai vaksin perlu terus-menerus disampaikan kepada masyarakat. Kementerian Kesehatan juga bisa menggandeng pesantren, pengelola rumah ibadah, hingga organisasi masyarakat untuk menjalankannya."Cara ini efektif untuk mengedukasi warga dan penyebaran informasi," katanya.
Secara umum vaksinasi merupakan langkah penting untuk penanganan pandemi Covif-19. Hal itu tentunya juga harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh.