Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Berbaju Militer Saat Tes Andika, Anggota DPR Dinyinyirin

sumber berita , 08-11-2021

Fit and proper test terhadap calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa oleh Komisi I DPR menuai kritik. Yang dikritik bukan yang dites, tapi yang ngetesnya itu, yang dinyinyirin. Pemicunya, saat ngetes Andika, semua personel Komisi I DPR kompak memakai baju hijau army seperti militer.

Dalam setiap menggelar rapat-rapat di parlemen, biasanya wakil rakyat kerap memakai pakaian formal, seperti kemeja lengkap dengan dasi dan jaz, atau batik. Namun, saat menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal Andika pada Sabtu (6/11), pakaian yang dipakai para wakil rakyat itu, justru berbeda.

Mulai dari pimpinan komisi hingga anggota Komisi I DPR, kompak mengenakan seragam yang sama. Yakni, kemeja warna hijau army lengan panjang dengan dua kantong di bagian depan. Lengkap dengan nama di atas kantong, sesuai yang memakainya.

Gaya berpakaian para wakil rakyat ini mendapat kritik dari peneliti Imparsial, Husein Ahmad. Menurutnya, tidak lazim anggota dewan memakai baju hijau army saat uji kelayakan Panglima TNI. Sekalipun tidak ada aturan baku yang melarang pengenaan seragam tersebut.

“Boleh aja (pakai baju hijau army). Tapi, nggak lazim di parlemen negara-negara demokrasi,” kata Husein, kemarin.

Menurutnya, baju militeristik seperti itu cuma dipakai di negara-negara otoriter. Yaitu, negara-negara yang mengadopsi militerisme seperti Tiongkok dan Kuba.

“Biasanya, parlemen yang pakai baju yang militeristik cuma ada di negara-negara yang otoriter atau fasis. Karena negara-negara tersebut mengadopsi militerisme ke dalam kehidupan bernegaranya,” bebernya.

Makanya, dia terheran-heran melihat anggota parlemen di negara demokrasi seperti Indonesia, mengadopsi gaya busana negara otoriter. Apalagi digunakan saat menyeleksi pejabat. “Dalam negara demokrasi, lazimnya wakil rakyat menampilkan dirinya sebagai representasi yang diwakili (rakyat). Kalau begini kan ada kesan anggota DPR bukan wakili rakyat, tapi wakili kelas yang gaya berpakaiannya mereka pakai itu,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari merespons kritik Imparsial. Kata dia, baju militer yang dipakai dirinya dan teman-temannya di Komisi I bukan army look.

“Memang kalau warna hijau pasti army look? Ya nggak lah,” pekik Kharis, saat melakukan verifikasi faktual di rumah Andika Perkasa, Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia berkelit kemeja hijau itu selalu mengidentitaskan militer. Partai politik pun ada yang memiliki identitas warna serupa. “Itu nanti seragam PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) army look,” ucap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Bahkan, banyak hal yang mematenkan warna hijau sebagai identitasnya. Bukan cuma tentara. Lagian, kata dia seragam yang digunakan anggota Komisi I DPR kemarin, sudah dibuat sebelum uji kelayakan dan kepatutan terhadap Andika.

“Warna hijau warna macam-macam, bukan cuma warna tentara. Itu dibuat sebelum fit and proper test,” jelas dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menjelaskan baju tersebut diinisiasi Sugiono, rekan sekomisinya dari Fraksi Gerindra. Bukan hanya hijau army, kata dia, Komisi I DPR masih punya seragam lain lagi.

“Ada jaket hijau, jaket loreng, jaket biru, jaket hitam,” sebut Meutya di sela-sela uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Sabtu (6/11).

Dia berdalih, sekali-kali komisinya harus menunjukkan kekompakan. Tidak terus menerus beradu pandangan dan gagasan.

Selain Imparsial, ternyata warga dunia maya juga ikut menyoroti seragam militer yang dikenakan Komisi I DPR. “Sampai segitunya ketua Komisi I dan anggotanya pakai baju ala militer,” cuit @SON_2000. “Entar kalau fit and proper test calon Kapolri terus anggota DPR cosplay pakai seragam polisi apa nggak dikira satpam nanti ya,” ledek @Lukman_Mth. “Waduuhh. Fit and proper test pakai seragam. Sejak kapan?

Untung nggak ada fit and proper test untuk Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Bisa pakai baju renang,” kelakar @ronin4711.

Epidemiologi UI Pandu Riono juga ikut nyinyirin seragam milik Komisi I DPR. Meski tidak gamblang menyebut seragam, tapi netizen mengisyaratkan nyinyir Pandu terkait seragam Meutya cs. “Masa kecil yang kurang bahagia?” tulis Pandu di akun Twitter pribadinya @drpriono1, sembari memajang foto anggota Komisi I DPR bersama Andika. “Sempat bikin dress code,” jawab @iwandermawan63. “Norak banget ya?” timpal @Tejasukma71.

Akun @Wied77518018 cemburu melihat upaya anggota Komisi I DPR mengadakan baju seragam untuk FPT. “Hebat ya mereka, mau membiayai bikin baju hanya untuk fit and proper test,” tukasnya. “Setahu saya negara-negara yang demokrasinya dianggap mapan nggak ada anggota parlemennya berlagak cosplay army look apalagi fit n proper test main-mainan,” pungkas @Johny_Ardy. “Mungkin mereka semua dulu bercita-cita jadi TNI. Tapi mereka ‘tersesat’ jadi anggota DPR,” imbuh @RajaMandiri70.

Kunjungi Rumah Andika

Usai menggelar fit and proper test, kemarin, Komisi I DPR melakukan verifikasi faktual terhadap Jenderal Andika. Dipimpin Meutya Hafid, sejumlah personel Komisi I DPR mendatangi kediaman Andika di wilayah Senayan, Jakarta Selatan.

Kedatangan para wakil rakyat itu, disambut Andika bersama istrinya, Hetty Perkasa dan anaknya. Ketiganya sudah menunggu di depan gerbang rumahnya, ketika para rombongan DPR tiba.

Andika tampil sederhana dengan mengenakan pakaian kasual. Ia memakai kemeja berwarna krem dipadukan dengan celana taktikal berwarna hitam. Layaknya orang lapangan, Andika juga mengantongi handy talkie (HT). Alat komunikasi terbatas jarak itu, ia sematkan di sisi kanan celananya. Ia juga mengenakan sepatu kets. Sedangkan sang istri mengenakan setelan bercorak batik.

Kunjungan wakil rakyat di rumah Kepala Staf Angkatan Darat itu berlangsung tertutup. Media hanya diperbolehkan mengambil gambar saat di awal kedatangan para wakil rakyat. Setelah itu, rombongan dipersilakan Andika dan istri, masuk ke dalam rumah.

Pertemuan yang berlangsung saat Jakarta lagi diguyur hujan itu, cukup singkat. Hanya sekitar 1 jam. Rombongan wakil rakyat datang sekitar pukul 16.00 WIB, lalu pulang sekitar pukil 17.00 WIB. Selama di dalam, wakil rakyat disuguhi tuan rumah dengan nasi liwet.

Diposting 08-11-2021.

Mereka dalam berita ini...

Abdul Kharis Almasyhari

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Tengah 5

Meutya Hafid

Anggota DPR-RI 2019-2024
Sumatera Utara 1