Sejumlah wilayah DKI Jakarta mulai diterpa genangan hingga banjir akibat hujan deras. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai hal itu wajar lantaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang belum melakukan upaya pengentasan banjir.
"Memang selama 4 tahun ini Pemprov DKI tidak melakukan eksekusi terhadap program pengentasan banjir Jakarta, yang dilakukan hanya pekerjaan rutin SKDP saja," kata Gembong, saat dihubungi, Senin (8/11/2021).
Gembong menyebut pada 2021 ini Anies memang menjalankan program unggulannya yakni membangun ribuan sumur resapan. Namun demikian, dia manyayangkan lantaran program sumur resapan itu nyatanya tidak maksimal.
"Pemprov fokus betul mengeksekusi program pengentasan banjir melalui program unggulan Anies yaitu membangun ribuan sumur resapan, yang menurut saya program ini manfaat untuk pengentasan banjir tidak maksimal," ucapnya.
Kemudian Gembong mengungkap program sumur resapan itu mengalokasikan dana APBD Pemprov DKI hingga setengah triliunan rupiah. Namun, dia menilai bukannya berkurang, jumlah titik banjir di DKI Jakarta justru semakin banyak
"Tahun ini ada alokasi hampir setengah triliun untuk sumur resapan. Tapi jumlah genangan justru makin banyak. Artinya sumur resapan tidak menjawab persoalan banjir," ujarnya.
Lebih lanjut, Gembong menilai Anies juga termakan janji kampanyenya yang tidak ingin melakukan penggusuran rumah di bantaran kali. Padahal, menurutnya penggusuran rumah di bantaran kali atau normalisasi kali bisa menyelesaikan persoalan banjir.
"Padahal kalau Anies mau, dua pekerjaan sekaligus bisa diselesaikan. Pertama pengentasan banjir dapat diselesaikan secara mendasar dan yang kedua melakukan penataan pemukiman dibantaran sungai. Karena seluruh sungai di Jakarta makin hari makin menyempit, normalisasi ditujukan untuk mengembalikan trase kali sesuai UU," imbuhnya.
91 Titik di DKI Jakarta Teredam Banjir
Untuk diketahui, hujan deras menyebabkan banjir terjadi di mana-mana di kawasan Jakarta. Tak tanggung-tanggung hujan pada Minggu (7/11) kemarin, sempat menyebabkan banjir di 91 titik di Jakarta.
Lokasi genangan berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Rendaman air paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur, yakni sebanyak 70 titik. Bahkan, di Kelurahan Cawang, ketinggian air mencapai 2,6 meter.
Sedangkan di Jakarta Selatan, genangan dan banjir terdapat di 21 RT. Titik banjir tertinggi terdapat di Kelurahan Pejaten Timur, yaitu mencapai 2,7 meter. Banjir terjadi karena luapan Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi. Data tersebut merupakan data per pukul per pukul 06.00 WIB tadi. Untuk saat ini, banjir di Jakarta surah surut.