Prediksi gelombang ketiga COVID-19 di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harus diwaspadai semua pihak. Pemerintah daerah harus menahan mobilitas warga.
Anggota Komisi IX DPR Putih Sari mewanti-wanti pemerintah daerah terkait ancaman tersebut. Masyarakat diminta menahan diri saat Nataru.
"Kejadian bulan Juni- Juli kemarin telah menjadi pelajaran saya kira untuk kita semua termasuk juga masyarakat untuk ditahan dulu agar mobilitasnya tetap terjaga dan hindari juga kumpul-kumpul untuk tetap terjaga lah intinya," kata Putih saat dihubungi melalui telepon selular, Selasa (30/11/2021). Mobilitas tinggi diakuinya menjadi penyebab positif rate meningkat cepat.
"Mobilitas tinggi warga menjadi faktor utama positif rate naik pada kasus gelombang kedua COVID-19 lalu. Di sisi lain, pada saat itu, fasilitas kesehatan belum siap menerima kenaikan positif rate hingga akhirnya penanganan COVID-19 tidak maksimal," katanya.
Oleh karena itu, dia mengingatkan pemerintah di daerah dalam mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga COVID-19 di seluruh Indonesia.
"Tentu kami mendorong pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah di kabupaten kota untuk tidak lengah, artinya selain mengajak masyarakat untuk tetap disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan, lalu mengurangi mobilitas dan juga terus meningkatkan pencapaian vaksin Covid-19 terutama testing dan tracing tetap harus dilakukan," ungkap dia.
Bahkan, kata Putih Sari, dengan menurunnya kasus COVID-19 di sejumlah daerah jangan sampai masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
"Jangan karena kelihatannya jumlah kasus menurun tracing dan testingnya dikurangi juga, jangan, jadi itu juga kita dorong terus untuk pemerintah melakukan hal tersebut untuk memonitoring agar nanti jika ada temuan-temuan bisa segera diatasi," tandasnya.