LaNyalla Terima Hasil Survei 80,4 Persen Warga Jatim Ingin Preshold 0 Persen

sumber berita , 19-12-2021

Lembaga survei mencoba mengukur keinginan masyarakat terhadap syarat pencalonan presiden. Hasilnya, 80,4 persen masyarakat Jawa Timur (Jatim) menghendaki ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold (Preshold) 20 persen dihapus.

Menanggapi itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meyakini, Preshold 0 persen akan menurunkan tensi dan polarisasi politik di masyarakat. Selain itu, tanpa adanya ambang batas akan banyak calon presiden (capres) alternatif pada Pilpres 2024.

LaNyalla mengapresiasi survei yang dilakukan secara mandiri itu. Ia menegaskan, Presidential Threshold 0 persen merupakan kehendak rakyat. Buktinya, berbagai elemen masyarakat semakin masif melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait Presidential Threshold.

“Kita menginginkan politik dengan prosedur yang benar. Melalui prosedur demokrasi yang partisipatif. Artinya, tidak hanya parpol atau satu komponen saja yang bisa mencalonkan Presiden,” tandasnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt mengatakan, survei dilakukan ke 1.200 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim), pada akhir Oktober hingga awal November 2021. Survei itu bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan keinginan warga Jatim terhadap besaran Preshold pada Pilpres mendatang.

“Ketika responden disodorkan pertanyaan, berapa persen besaran Presidential Threshold yang paling Anda anggap ideal? Sebanyak 80,4 persen menjawab, idealnya 0 persen,” kata Baihaki saat bertemu LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, kemarin.

Selain itu, urai dia, 4,7 persen responden menjawab Preshold sebaiknya diturunkan menjadi 10 persen. Sebanyak 9,3 persen menjawab menjadi 5 persen, dan 5,6 persen menjawab tidak tahu.

Saat ditanya, apakah Anda setuju Preshold 20 persen diturunkan menjadi 0 persen, se­banyak 31,2 persen responden menjawab sangat setuju.

“Sebanyak, 45,7 persen menjawab setuju, 9,1 persen cukup setuju, dan 4,8 persen kurang setuju. Sisanya, 2,1 persen sangat kurang setuju dan 7,1 persen menjawab tidak tahu,” urai dia.

Lebih lanjut, Baihaki menjelaskan, populasi survei adalah seluruh warga Jawa Timur yang sudah mempunyai hak pilih dalam Pemilu, sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.

Populasi tersebut dipilih secara random atau multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Responden terpilih diwawancara secara tatap muka oleh surveyor. Dari hasil wawancara, 20 persen sampel yang dipilih secara random didatangi kembali oleh supervisor. Dalam quality control tersebut, tidak ditemukan kesalahan berarti,” jelas dia.

Diposting 20-12-2021.

Dia dalam berita ini...

AA. La Nyalla Mahmud Mattalitti

Anggota DPD-RI 2019-2024
Jawa Timur