Kementerian Agama memutuskan menunda umroh menjadi tahun 2022 demi menghindari varian Omicron. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mengatakan langkah pemerintah itu bijak di tengah situasi saat ini.
"Saya kira kita memahami ya situasi global juga situasi di Indonesia setelah ditemukan secara meluas, di banyak negara positif, banyak negara terpapar virus Omicron, saya kira ini menjadi satu langkah yang bijak pemerintah setelah mendapatkan dan diskusi dengan banyak pihak, terutama asosiasi umroh ya," kata Handoyo saat dihubungi, Sabtu (18/12/2021).
Handoyo mengatakan keputusan pemerintah ini pasti dalam rangka melindungi warga negara dari ancaman Omicron. Terlebih, kata dia, saat ini telah ditemukan kasus Omicron di Arab Saudi.
"Itu dalam rangka untuk perlindungan kepada warga negara dari ancaman kemungkinan terpaparnya COVID Omicron yang ada di luar negeri, ini langkah yang bisa diterima. Terlebih juga di Arab juga dinynatakan ada yang terpapar COVID-19 varian omicron ini menambah kehati-hatian kita," ucapnya.
Politikus PDIP ini pun meyakini keputusan pemerintah ini bersifat dinamis. Dia pun meminta semua pihak bisa menerima dengan penuh kesabaran.
"Ya tentu pemerintah bersifat dinamis ya melihat situasi kekinian, hari ke hari, situasi global meski kita tak tahu secara pastinya tingkat risiko bahaya varian Omicron yang masih dalam proses penelitian dan tahap ingin mengetahui untuk dilihat seberapa tingkat risikonya. Ini sebagai bentuk proses kehati-hatian meski banyak pihak peneliti menganggap bahwa COVID Omicron ini paparan proses penyebaran lebih kuat dibandingkan varian Delta, dan diduga lebih cepat dan kuat penyebarannya," jelasnya.
"Ini bisa diterima dengan penuh kesabaran, mudah-mudahan dalam waktu dekat Omicron bisa diputuskan tingkat risikonya seberapa besar penyebarannya, tingkatnya sehingga bisa kita lakukan strategi baik secara nasional dan secara global," lanjutnya.
Untuk diketahui, pemberangkatan jemaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga 2022. Hal itu untuk mewaspadai penyebaran varian Omicron dari penularan luar negeri atau imported case.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan keputusan ini diambil setelah adanya imbauan dari Presiden RI dan arahan Menteri Agama agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri serta setelah pihaknya menggelar rapat dengan asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi COVID-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal 2022. Kita berharap kondisi segera membaik," kata Hilman dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Ia menjelaskan, secara umum, asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri meskipun terdapat kekecewaan dan kesedihan akibat telah tertunda lama rencana pemberangkatan umroh. Namun semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," ujar Hilman.
"Harapan lainnya, agar imbauan ini diberlakukan kepada seluruh rencana penerbangan ke luar negeri, tidak hanya umroh," ungkapnya.