Setelah Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa pada tanggal 17 November 202, kini posisi Jabatan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) masih kosong.
Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya diketahui sebagai Pangkostrad. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan hal itu tidak mempengaruhi organisasi TNI Angkatan Darat.
"Secara organisasi tidak masalah, karena Kostrad dapat beroperasi kapan saja sesuai tugas dari Panglima TNI, tidak bergantung dari Pangkostrad nya," kata Bobby kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).
Menurut Legislator Partai Golongan Karya (Golkar) ini tidak ada sesuatu yang luar biasa sebab dimasa transisi kekosongan jabatan Pangkostrad itu mempunyai waktu jeda beberapa hari untuk menentukan siapa yang akan mengisi posisi jabatan tersebut.
"Dulu waktu transisi dari Pak Erwin Sujono ke Pa G Toisutta ada jeda 1 hari 12-13 Nov 2007, atau Pak Mulyono ke Pak Edy Rahmayadi ada jeda 10 hari dari tanggal 15 Juli ke tanggal 25 Juli 2015, jadi tidak ada sesuatu yang luar biasa," jelas Bobby yang juga sebagai Plt DPD Golkar Sumatera Selatan.
Seperti yang disampaikan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, kata Bobby proses penjaringan internal di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) sudah berjalan untuk menentukan calon Panglima Komando Strategi Angkatan Darat. "Tinggal menunggu hasilnya untuk disampaikan ke Presiden oleh Panglima TNI," tutupnya.