Anggota Komisi V DPR RI Sri Rahayu menyambut baik pembangunan Bandara Kediri di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Yayuk, sapaan akrabnya, berharap pembangunan bandara tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Jatim. Legislator daerah pemilihan (dapil) Jatim VI tersebut ingin memastikan pelaksanaan proyek pembangunan bandara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Perlu diperhatikan efek samping dari pembangunan bandara ini. Dikarenakan banyak laporan yang masuk terkait banjir yang melanda kawasan sekitar. Saya minta tanggung jawab kepada (Ditjen) Sumber Daya Air dari (Kementerian) PUPR untuk menambah dua sungai besar sehingga tidak menyebabkan banjir lagi,” pungkas Yayuk saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI meninjau Bandara Kediri, di Jatim, Senin (21/2/2022).
Di luar efek negatif pembangunan Bandara Kediri, ia melihat adanya nilai positif yang tidak hanya dirasakan di daerah, melainkan nasional, bahkan internasional. “Tentu masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat. Misalnya jika masyarakat sekitar ingin bepergian ke daerah lain, maupun ke luar negeri sekalipun. Melihat di Jawa Timur sendiri baru ada Bandara Juanda, Banyuwangi, Malang, dan kemudian Jember, itupun (Bandara Jember) hanya sebagai perintis saja. Namun sekarang ada di sini (Bandara Kediri), menurut saya ini memang titiknya sangat tepat untuk dibangun sebuah Bandara baru,” tutur Yayuk.
Politisi PDI-Perjuangan itu mengapresiasi adanya kerja sama yang baik antara Daerah, stakeholder serta pihak swasta dalam pembangunan bandara Kediri ini. Melihat pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk memberikan daya dorong yang positif kepada masyarakat luas. Artinya, masyarakat harus benar-benar diikutsertakan dalam kehadiran Bandara Kediri ini nantinya.
“Besar harapan tentu setelah adanya pembangunan bandara ini, kita melihat efek ke depannya baik, seperti pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UMKM-UMKM di daerah, dan juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Hal ini kan nantinya mampu memberikan nilai tambah bagi daerah, khususnya masyarakat di Kota Kediri dan Provinsi Jawa Timur,” tutupnya.