Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

Upaya Pemerintah Atasi Kelangkaan Minyak Goreng Butuh Dukungan Masyarakat

WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI Maman Abdurahman meyakini pemerintah sudah berusaha maksimal mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di pasaran. Maman pun meminta masyarakat untuk ikut mendukung upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah.  

Bukan hanya itu, politisi Golkar tersebut juga mengingatkan rekan-rekannya di DPR RI agar tidak memperkeruh suasana dengan komentar yang tidak obyektif dan terkesan memojokkan pemerintah.  

“Kita bisa lihat selama ini pemerintah melalui Kemenko Perekonomian terus memonitor dan mengecek di lapangan agar tidak terjadi penyimpangan distribusi. Pemerintah juga melakukan back up dalam pengamanan dan pengawasan agar kebijakan dapat berjalan dengan baik. Bahkan penindakan bagi oknum atau pelaku yang terbukti bersalah. Menko Perekonomian Pa Airlangga bahkan sudah menyatakan agar mafia ini ditangkap. Data sudah ada. Jadi ini upaya sedang maksimal dilakukan, meski tetap butuh dukungan masyarakat,” ungkap Maman dalam keterangannya, Selasa (22/3). 

Maman tidak sepakat dengan politisi Senayan yang terkesan asal bicara. Apalagi muncul dari anggota partai pendukung koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin, yang cenderung mengkambinghitamkan pemerintah.  

Secara khusus Maman sangat menyayangkan pernyataan Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, yang tiba-tiba mempertanyakan kinerja pemerintah. Justru saat ini pemerintah sedang berupaya keras untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dan menjaga kestabilan harga minyak goreng curah untuk masyarakat.  

“Andre seperti menutup mata bahwa pemerintah terus berupaya keras menyelesaikan masalah ketersediaan dan penetapan harga minyak goreng untuk rakyat Indonesia,” kata Maman. 

Dijelaskan dia kenaikan harga minyak goreng utamanya dipicu oleh naiknya harga CPO internasional hingga 2 kali lipat dari harga sebelumnya. Ini berdampak pada naiknya Harga Pokok Produksi (HPP). Ketersediaan di pasar tradisional aman walaupun harganya mahal atau di atas HET (Harga Eceran Tertinggi). Sementara ketersediaan di gerai modern mengalami kekosongan karena meningkatnya permintaan karena di gerai modern sudah mengikuti HET.  

"Ada pula spekulan yang mencoba mengambil untung dari kondisi ini,” katanya.  

Maman menyebutkan, langka dan mahalnya harga minyak goreng saat ini, selain karena ulah spekulan, juga karena kelangkaan bahan baku dan gangguan kondisi rantai pasok dunia.  

“Ada banyak penyebabnya. Ulah mafia dan spekulan yang mengganggu proses supply chain di dalam negeri juga tidak bisa diabaikan,” kata Maman.  

Distribusi menjadi terhambat karena pelaku usaha juga mengurangi produksi. Ditambah pula aksi pemborongan massal dan harga minyak sawit global yang melonjak tinggi membuat permasalahan semakin meluas.  

Kelangkaan minyak goreng kata dia juga disebabkan adanya indikasi penyimpanan stok dalam jumlah di atas rata-rata kebutuhan bulanan. Ini kemudian dijual kembali oleh reseller atau spekulan dengan harga di atas ketentuan.

Selain itu Perang antara Rusia dan Ukraina juga mengganggu rantai pasok, karena menyebabkan terganggunya ketersediaan gandum dan beberapa bahan produksi lain.

“Jadi sebenarnya ini sudah banyak dilakukan. Kita tidak bisa juga asal bicara bahkan terkesan memojokan pemerintah,” pungkas Maman.

Diposting 23-03-2022.

Mereka dalam berita ini...

Andre Rosiade

Anggota DPR-RI 2019-2024
Sumatera Barat 1

Maman Abdurrahman

Anggota DPR-RI 2019-2024
Kalimantan Barat 1