Anggota Komisi V DPR DPR RI Eddy Santana Putra mendorong Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura untuk menyempurnakan pembangunan dan membuka kembali operasional Bandara Silampari di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Menurut legislator dapil Sumsel I tersebut, ke depan Bandara Silampari akan menjadi andalan dalam sarana transportasi di Sumsel dan sekitarnya.
“Lubuk Linggau ini jauh dari mana-mana. Ini dapil saya, dari Palembang 8-10 jam, dari Jambi juga jauh, sama 8-10 jam. Sedangkan banyak pekerjaan-pekerjaan penyempurnaan (di Bandara Silampari) yang seharusnya selesai. Saya yakin kalau bandara ini disempurnakan akan menjadi andalan. Karena bukan hanya dari Sumatera Selatan, tetapi dari sebagian Jambi, sebagian Bengkulu, itu central-nya bisa berangkat menggunakan dari Bandara Silampari ini,” papar Eddy dalam RDP Komisi V dengan Dirjen Perhubungan Udara, Direksi PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II dan LPPNPI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Menurut Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini, jika dilihat dari faktor ekonomi wilayahnya, ia menganggap Lubuk Linggau sudah cukup maju dalam sektor ekonomi. Sehingga Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dan PT Angkasa Pura tidak perlu khawatir akan sepinya penumpang yang melalui dan datang ke Bandara Silampari.
“Lubuk Linggau cukup maju ekonominya, pernah sehari dua kali penerbangan ke Jakarta tapi sekarang setop semuanya. Saya dengar sekarang harus ada jaminan atau booking seat yang seharusnya dibayar oleh pemerintah daerah, ini tentu sangat memberatkan. Yakin saja ketika itu dibuka satu itu pesawat bisa full,” optimis Eddy.
Diakhir, Eddy juga meminta untuk adanya pembangunan fasilitas yang memadai di Bandara Silampari. “Terakhir Nam Air yang mau masuk, tapi sampai sekarang belum. Jadi mohon perhatian dan dorongan kepada Dirjen untuk kembali bandara ini dibuka kembali. Dan juga penyempurnaan-penyempurnaan, seperti apron, taxiway, perpanjangan runway, dan juga terminalnya ini harus diperbaiki,” pinta Eddy.