PDI Perjuangan (PDIP) menyampaikan ada beberapa kebijakan yang membuat turunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurunnya kepuasan tersebut diharap jadi pengingat pemerintah.
"Ada penurunan persepsi positif terhadap kinerja pemerintah khususnya dalam menangani masalah-masalah ril yang dihadapi masyarakat. Seperti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok jelang lebaran," kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, saat dihubungi, Selasa (26/4/2022).
Menurutnya, turunnya kepuasan kinerja terhadap pemerintah tersebut karena menurunnya daya beli masyarakat.
"Termasuk komoditas yang harganya ditentukan pemerintah (administered price). Ada psikologi masyarakat yang merasa daya belinya merosot," tambahnya.
Dia menilai kasus kelangkaan dan mahalnya minyak goreng juga menjadi salah satu kebijakan yang membuat nilai kepuasan pemerintah menurun.
"Kasus minyak goreng yang sudah berlangsung lama, dipersepsi sebagai bentuk ketidakberdayaan regulator menghadapi aliansi predator dan komprador dalam bidang ekonomi," ujarnya.
Hendrawan berpesan agar pemerintah memperhatikan hasil survei yang disampaikan beberapa lembaga survei.
"Hasil survei tersebut seperti ingin mengingatkan agar kita harus fokus dan berpegang teguh kepada marwah, amanat, dan tugas fungsi konstitusi kita," katanya.
Hendrawan memberi saran agar tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi naik. Intinya, Kabinet Indonesia Maju harus fokus pada tugas utamanya.
"Jaga integritas dan kredibilitas kabinet. Fokus pada tugas pokok melayani masyarakat. Hindari retorika yang melahirkan ketidakpastian atau spekulasi ilusif. Jangan jadi PHP (pemberi harapan palsu)," katanya.
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Turun
Diketahui, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Temuannya, ada tren penurunan terhadap kepuasan kinerja Jokowi.
Responden diberikan pertanyaan: Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden Jokowi?
Sangat puas: 10,2%
Cukup puas: 49,7%
Kurang puas: 30,5%
Tidak puas: 8,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 1,5%
"Di bulan April 14 sampai 19 April, yang puas atau sangat puas itu kalau total 59,9%, yang kurang puas 38,6%, jadi lebih banyak yang puas. Bagaimana trennya? Trennya ada penurunan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Buhanuddin menjelaskan pada awal Januari 2022, masyarakat yang puas akan kinerja Jokowi sebesar 75,3%. Kepuasan terhadap kinerja Jokowi itu tertinggi selama pemerintahannya, tapi menjelang April trennya turun.
Kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga menurun berdasarkan survei Charta Politika Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin menurun menjadi 62,9%. Pada Desember 2021, kepuasan terhadap kinerja atas kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 70,1%.
Sementara, survei SMRC mencatat ada 64,6% responden yang puas atas kinerja Jokowi. Angka tersebut menurun cukup signifikan dibanding dengan survei kepuasan pada Maret 2021 yang berada di angka 77%.