Benny K Harman 'Macan Parlemen' Dalam Menghadapi Peristiwa Mai Cenggo

Belakangan ini nama Benediktus Kabur Harman atau yang akrab disapa dengan Benny K Harman dan panggilan populernya BKH menjadi bahan pembicaraan di media. Asal mulanya terkait peristiwa di Restoran Mai Cenggo, Labuan Bajo Provinsi NTT, pada 24 Mei 2022.

Peristiwa bermula ketika BKH yang hanya mengenakan celana pendek dan sandal jepit ditemani istri dan anaknya datang untuk makan di restoran Mai Cenggo. Setibanya di restoran BKH langsung diantar pelayan restoran keruangan VIP dan dipersilahkan duduk di meja kosong yang tidak tertulis "reservasi".

Namun entah kenapa dirinya bersama keluarga diarahkan untuk pindah meja dengan alasan meja itu sudah di reservasi. Tentunya bagi BKH alasan itu tidak masuk akal, sehingga dirinya penasaran dan ingin mencari tahu kepada atasan Mai Cenngo, kenapa dirinya di pindahkan.

Dari penelusuran itu akhirnya BKH mengetahui bahwa karyawan yang bernama Ricardo telah berbohong.

"Tentu dong saya mencari tahu kenapa bisa dipindahkan, karena saya datang dengan hak yang sama sebagai konsumen. Apa karena saya datang pakai kaos dan sandal jepit, jadi perlakuannyan seperti itu," tutur BKH kepada wartawan saat berbincang dengan media.

Sayangnya, entah kenapa pada akhirnya kejadian itu mencuat ke media, salah satunya pemberitaan adanya dugaan pemukulan dari CCTV yang beredar. Saling lapor pun terjadi, yakni pihak restoran Mai Cenggo Ricardo melaporkan Benny K Harman.

Tidak tinggal diam Benny K Harman yang diwakili istrinya melaporkan pihak manajemen restoran kepolisi dengan laporan pencemaran nama baik dan penyebaran berita hoaks.

Meski sudah dilaporkan tidak membuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini gentar. Dengan tegas BKH siap melayani atas laporan tersebut. Menurutnya banyak kejanggalan atas peristiwa itu, salah satunya mengenai CCTV yang sudah dibuka ke publik tanpa seizin penegak hukum.

Selain itu CCTV yang diviralkan tidak utuh melainkan hanya potongan yang sengaja dibuat untuk mendiskreditkan dirinya, apalagi dibumbui dengan narasi yang tidak proporsional, hoaks, dan dilebih-lebihkan.

"Jadi bagi saya kejadi kemarin itu sudah masuk pencemaran nama baik, dan berita hoak. Ada pelanggaran menyebarkan CCTV tanpa seijin kepolisian. Makanya saya siap menghadapi sampai mana juga, termasuk pemeriksaan kepolisian," tegas Benny K Harman kembali.

Terlebih yang membuat dirinya terkejut ketika dirinya dituduh menampar hingga empat kali karyawan Mai Cenggo. Kembali menegaskan bahwa dirinya mengerti hukum, sehingga tidak mungkin melakukan cara bodoh seperti. Dan cara kekerasan bukan ciri kepribadian dirinya, apalagi dengan main tangan jauh dari sikapnya.

Tuduhan Benny main tangan dibantah oleh rekannya satu partai. Juru bicara Partai Demokrat Harzacky Mahendra membantah bahwa seniornya melalukan dugaan pemukulan.

"Bang BKH itu pribadi yang sangat baik, tenang, sabar, tutur katanya halus, dan sikapnya sangat sopan. Beliau juga seorang pejuang rakyat kecil dan aktivis HAM sejak muda. Jadi, mendengar tuduhan ini, menurut kami perlu didalami seperti apa situasi sebenarnya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat, Herzaky Mahendra.

Karena itu Benny melihat peristiwa kemarin sudah di manfaatkan pihak lain, termasuk lawan politik atau politisi lokal.

"Ada upaya pemanfaatan nama BKH, yaitu untuk mendiskreditkan BKH. Intinya kasus kecil ini ditunggangi lawan politik lokal dan nasional maka pengacara korban Piter Ruman undur diri dan minta maaf ke saya," paparnya.

Tak hanya kuasa hukum yang lebih dulu minta maaf, perminta maaf juga dilakukam oleh pihak restoran Mai Cenggi yang wakili Kiki manager resto Mai Cenggo. Begitu juga Ricardo akhinya minta maaf dan mengakui atas kesalahan itu, yang sebelumnya ngotorlt ingin lanjut ke proses hukum..

" Ricardo semula ngotot tidak mau cabut laporan ke Polres, tapi akhirnya mengakui kesalahannya, menyadari ada yang menunggangi dirinya, lalu minta maaf juga ke saya," katanya.

Dengan lapang dada BKH juga menerima perminta maaf dari pihak Mai Cenggo. BKK sendiri mengaku siap hadir ke Polres untuk beri keterangan, tanpa ikuti protokoler yang kaku. Semua itu, lanjut BKH benar-benar ingin menunjukan kepada publik bahwa dirinya patuh pada hukum.

"Semua orang sama di depan hukum, semua orang berhak atas keadilan dan mendapatlan perlakuan yang adil. Jadi saya harus taat kepada hukum," tutur mantan Ketua Komisi III ini.

Tidak hanya sampai disitu, bahkan BKH juga menyambangi rumah orang tua Ricardo dan bertemu secara langsung dengan Ricardo. "Disana saya sampaikan maaf juga dan ucapan terima kasih kepada Ricardo," katanya.

Saat itu BKH berpesan untuk menjaga kerukunan, hargai dan hormati orang tua, jaga dan peliharan persatuan dan kesatuan. Disisi lain kepada masyarakat Bajo, destinasi pariwisata super premium untuk jaga kohesi sosial yang kondusif untuk para wisatawan.

"Wisatawan adalah raja yang membawa kita berkat dan rahmat. Jangan disia-siakan," terangnya.

Sejak awal ia sudah mengetahui kalau peristiwa itu sudah dimanfaatkan seseorang. Anggota DPR RI Komisi III ini berkeyakinan kebenaran ada pada pihaknya.

"Dari awal sudah menduga peristiwa itu sudah ditungangi atau dimanfaatkan, jadi santai saja menghadapinya. Kebenaran pasti akan datang, sehingga tidak usah khawatir. Dan bersyukur peristiwa itu sudah selesai dengan baik, kita sudah saling maafkan," tegas Benny kepada wartawan di gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

"Jadi mohon maaf kepada seluruh rakyat di seantero negeri, masyarakat NTT, dan kepada manager Resto Mai Cenggo saudara Ricardo," papar Benny.

Selanjutnya Benny mengajak kepada pihak restoran untuk membangun Labuan Bajo menjadi destinasi super premium. Terlebih kata dia saling memaafkan bukanlah sesuatu yang berat karena sudah menjadi budaya Indonesia.

"Terima kasih. Inilah indahnya negeri Pancasila, tidak berat utk saling memaafkan. Saling maaf tanpa syarat. Sebab memang tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Tiada gading yang tidak retak. Itulah ajaran leluhur kita," tukasnya.

Diposting 15-06-2022.

Dia dalam berita ini...

Benny Kabur Harman

Anggota DPR-RI 2019-2024
Nusa Tenggara Timur 1