KOMISI VI DPR menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN) tunai untuk anggaran 2023 kepada sepuluh BUMN senilai Rp69,82 triliun.
Adapun perusahaan negara itu ialah PT PLN, Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Len Industri, Hutama Karya, Adhi Karya, PT Aviasi Pariwisata Nasional (Persero) atau InJourney, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (IFG), KAI.
Lalu, PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re, Perum Damri, dan Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Nasional (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
"Komisi VI DPR menyetujui usulan penyertaan modal negara tahun anggaran 2023," ucap Pimpinan rapat kerja Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal dalam keterangan resmi saat rapat kerja terkait usulan PMN tunai dan nontunai 2023 dan insiatif aksi korporasi 2022 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/7).
Hekal menyebut PMN tunai diberikan untuk BUMN dalam menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah, pengembangan usaha, memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan.
Selain PMN tunai, Komisi VI juga menyetujui usulan PMN nontunai 2023 sebesar Rp838,4 miliar kepada PT Len Industri dan Rp2,6 triliun kepada PT RNI untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja perusahaan.
Hekal menyampaikan Komisi VI juga memberikan lampu hijau kepada pemerintah untuk aksi korporasi kepada PT Krakatau Steel, Semen Indonesia, Waskita Karya, Adhi Karya, Bank Tabungan Negara (BTN), Semen Kupang, dan Garuda Indonesia.