NasDem Berharap Pemerintah Tidak Naikkan Harga BBM Bersubsidi

ANGGOTA Komisi VII DPR Fraksi NasDem, Rico Sia berharap kepada pemerintah, khususnya Pertamina agar tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan harga BBM bersubsidi diyakini akan sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia. 

"BBM non subsidi sudah naik, tapi BBM bersubsidi kita harapkan tidak naik. Harapan kita kepada pemerintah agar Pertalite dan Solar tidak naik," ujar Rico Sia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/7). 

Dirinya mengaku khawatir jika harga BBM bersubsidi naik justru akan berdampak terhadap daya beli masyarakat yang rendah. Jika daya beli rendah, maka dipastikan akan memicu inflasi yang lebih tinggi. 

Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Papua Barat ini mengingatkan jika saat ini banyak negara mengalami krisis karena angka inflasi yang cukup tinggi. 

"Kita sebaiknya bergotong-royong untuk memperbaiki perekonomian ini, karena kita lihat banyak negara yang krisis dan negaranya kolaps," terangnya. 

Agar Indonesia tak mengalami krisis, Rico Sia meminta masyarakat mengerti dan memahami kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM non subsidi. Saat ini harga minyak dunia mengalami kenaikan. 

"Pertamina memang harus menaikkan harga untuk BBM non subsidi, karena memang harga minyak lagi tinggi. Apabila tidak dinaikkan, nanti bisa Pertamina yang bangkrut," ungkap Rico Sia. 

Pertamina, dikatakan Rico Sia, sudah meminta anggaran kepada pemerintah untuk subsidi BBM, sehingga tidak mungkin Pertamina meminta anggaran subsidi lagi kepada pemerintah. 

Jika anggaran pemerintah untuk menambah subsidi minyak Pertamina lagi, maka sektor lainnya yang akan tergerus. Jadi, suka tidak suka, memang BBM yang bukan untuk subsidi dinaikkan dulu. 

Di sisi lain, sambung Rico, harga yang dinaikkan oleh Pertamina memang adalah jenis BBM non subsidi. 

Seperti diketahui, Pertamina secara resmi menaikkan harga BBM non subsidi. Harga Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp14.500 per liter menjadi Rp16.200 hingga Rp16.900 per liter, Dexlite naik dari semula Rp12.950 per liter menjadi Rp15.000 hingga Rp15.700 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.700 menjadi Rp16.500 hingga Rp17.200 per liter. 

"BBM non subsidi biasanya dibeli oleh masyarakat yang mampu atau warga menengah ke atas," katanya. 

Untuk itu, anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Papua Barat ini berharap masyarakat dan para pelaku bisnis untuk mengerti mengenai kebijakan tersebut. 

"Mudah-mudahan kita bersatu dalam menghadapi krisis BBM dan pangan ini secara bersama-sama, supaya kita bisa keluar dan bisa menghadapi situasi yang terjadi di mana-mana," harapnya.

Diposting 13-07-2022.

Dia dalam berita ini...

Rico Sia

Anggota DPR-RI 2019-2024
Papua Barat