Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia–Jepang Puti Guntur Sukarno melakukan courtesy call dengan perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022). Dalam pertemuan tersebut, Puti memaknai hubungan diplomatik Indonesia-Jepang yang sudah berjalan selama 64 tahun sejak 1958.
Menurutnya, hubungan kerja sama ini merupakan sejarah yang sangat berarti bagi Indonesia. “Hubungan RI-Jepang membutuhkan dukungan hubungan antar parlemen yang kuat dan solid. Kita ketahui bahwa hingga saat ini, hubungan DPR RI dengan Parlemen Jepang terjalin dengan baik,” kata Puti saat menerima delegasi Sekretaris Bagian Politik Kedubes Jepang, Tsunoda Katsunori dan Ito Masatake.
Puti menyampaikan, Jepang merupakan mitra strategis Republik Indonesia dalam sektor perdagangan. Tahun 2021, ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$17,86 miliar, sedangkan ekspor Jepang ke Indonesia senilai US$14,64 miliar.
Selain itu, nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai US$424,6 juta pada lebih dari 6.000 proyek tersebar di berbagai sektor bisnis. “Sebagai anggota parlemen, kami tentu sangat mendukung berbagai upaya dari kedua negara untuk meningkatkan kerjasamanya di bidang ekonomi,” lanjut Puti.
Politisi dari F-PDI Perjuangan ini juga membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan stabilitas ekonomi kawasan. Mulai dari persaingan dagang antara kekuatan ekonomi global seperti Amerika Serikat dan China, hingga potensi krisis pangan dan energi yang semakin nyata sebagai akibat dari konflik Rusia dan Ukraina.
“Ini tentunya juga berpotensi mengganggu ekonomi nasional dan bahkan regional pada beberapa tahun mendatang. Saya berharap, bahwa penguatan kerjasama Jepang dan Indonesia akan mampu memperkuat ketahanan nasional khususnya untuk menghadapi tantangan ekonomi global,” ujarnya.
Puti menyampaikan, dalam berbagai forum regional maupun internasional, Indonesia–Jepang saling mendukung dalam mengatasi berbagai persoalan regional maupun global. Misalnya, di tingkat regional, Parlemen Jepang merupakan observer pada ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA).
Selain itu, Indonesia-Jepang juga aktif dalam kerangka kerjasama antar parlemen regional yaitu pada Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF). Puti pun turut mengundang Ketua Parlemen Jepang untuk menghadiri acara G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang akan diadakan pada 6-7 Oktober nanti.
“P20 merupakan momentum yang baik, bagi kita anggota parlemen untuk bertemu dan berbicara lebih lanjut dengan anggota delegasi Parlemen Jepang agar kerjasama antar parlemen Indonesia-Jepang dapat diperkuat dan memberikan dampak riil,” imbuhnya.