Mahkamah Kehormatan atau MKD DPR RI akan menggelar rapat terkait pelaporan soal suara 'sayang' yang berasal dari ponsel anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi saat rapat. Rapat akan digelar hari ini pada pukul 11.00 WIB.
"Kami mau rapat dulu pagi ini jam 11. Rapat secara hybrid karena sebagian ada yanv di luar kota," kata Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman kepada wartawan, Senin (29/8/2022).
Habiburokhman mengatakan MKD DPR menghormati adanya laporan masyarakat terkait kejadian itu. Namun menurutnya, hal itu tak perlu diperpanjang lantaran Aboe Bakar sudah mengakui kejadian itu.
"Kami menghormati masyarakat yang melapor karena berarti mereka peduli dan sayang dengan DPR, tapi sebagai pribadi saya mau usulkan agar masalah ini tidak diperpanjang karena sudah jelas Habib Aboe mengakui itu bukan kesengjaan," jelas Habiburokhman.
Habiburokhman menjelaskan kejadian itu berasal handphone Aboe Bakar yang saat itu dia tengah menerima telepon dari sang istri. Suara 'sayang' itu terdengar lantaran keadaan speaker handphone dan mik menyala.
"Jadi waktu istri beliau telepon speaker HP kepencet dan spekaer meja masih aktif karena sebelumnya lupa dimatikan saat selesai bicara," ujarnya.
Kemudian, Habiburokhman menanggapi terkait adanya pernyataan Aboe Bakar yang dinilai tidak serius saat rapat sedang berlangsung. Dia menilai Aboe Bakar saat itu serius mengikuti rapat, khususnya saat memberikan masukan kepada Polri.
"Kalau soal keseriusan dalam rapat kan se-Indonesia tahu beliau sangat serius waktu rapat kemarin. Hadir sejak awal sampai selesai 10 jam dan memberikan masukan-masukan berharga untuk Polri," imbuhnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman menerangkan terkait agenda rapat MKD DPR yang akan digelar hari ini. Dia menyebut rapat akan dimulai dengan membahas agenda umum MKD kemudian dilanjutkan membahas terkait pelaporan soal suara 'sayang'.
Sebelumnya, geger suara misterius 'sayang' muncul di rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Rabu (24/8) lalu. Aboe Bakar mengakui suara itu berasal dari handphone miliknya. Sejumlah pihak pun melaporkan hal itu ke MKD DPR.