ANGGOTA Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengusulkan dilakukan pemeriksaan jiwa dan mental secara berkala terhadap aparat yang memegang senjata. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari arogansi aparat kepada masyarakat.
Usulan itu disampaikan Bobby menyikapi penodongan senjata yang dilakukan oknum TNI. Oknum tersebut menodongkan senjata kepada pengguna jalan lain di Tol Jagorawi.
"Selalu diperiksa secara rutin tes kejiwaan dan mentalnya sehingga tidak ada lagi arogansi terulang," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
Pembinaan juga harus dilakukan. Sehingga, aparat yang menggunakan senjata harus dipastikan baik.
"Ya saya rasa ini perlu pembinaan dari pemerintah, apalagi terhadap anggota yang memegang senjata," ungkap dia.
Selain itu, Bobby mengapresiasi respon Kementerian Pertahanan terhadap peristiwa tersebut. Oknum tersebut sudah diberikan sanksi. Namun, dia meminta agar kasus tersebut tetap harus dikawal. Sehingga, pengusutan kasus indisipliner yang dilakukan oknum tersebut diselesaikan dengan tuntas.
"Saya rasa itu sudah diatasi dengan baik. Tinggal kita monitor jangan sampai hal-hal yang bentuknya arogansi, apalagi dari anggota militer yg sifatnya kohesif, yaitu memegang senjata terhadap sipil itu tidak terjadi lagi," tuturnya.