Anggota Komisi VI DPR St. Ananta Wahana mendorong agar Satuan Tugas Percepatan Investasi Kementerian Investasi/BKPM menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena biasanya kalau berbicara investasi fokusnya hanya yang besar-besar, padahal 61 persen PDB ekonomi, perputaran ekonomi Indonesia ini digerakkan oleh UMKM 61 persen. Dengan demikian, hampir 97 persen urusan ketenagakerjaan itu berkontribusi dari UMKM yang berjumlah kurang lebih 64 juta lebih sedikit.
“Pak Menteri Investasi pernah menyampaikan. yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang telah didorong oleh Kementerian Investasi baru 1,8 juta. Artinya, yang lain belum memiliki NIB. Saya sering bertemu dengan para pelaku usaha yang belum memiliki NIB terutama yang usaha mikro. Padahal saat ini, manfaat dari NIB itu besar sekali, misalnya adalah akses kepada bantuan dan akses kepermodalan. Sehingga tolong terus UMKM dibantu agar segera memiliki NIB,” ujar Ananta saat mensosialisasikan program Diseminasi Satuan Tugas Percepatan Investasi dan Capaian Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2022 di Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu,(29/10).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, Presiden Jokowi berulang-ulang telah mengingatkan bahwa situasi ekonomi dunia sekarang ini betul-betul pada posisi yang tidak baik-baik saja, ketidakpastiannya sangat tinggi. Semua negara pada posisi yang sangat sulit. Bahkan, negara-negara maju pun berada pada posisi yang sangat sulit.
“Tetapi, yang kita lihat ini dunia, pemulihan ekonomi pascapandemi memang belum kembali normal, tetapi justru semakin runyam. Karena selain pandemi, ditambah lagi eskalasi konflik geopolitik yang meningkat di beberapa kawasan. Kita tahu sekarang ini krisis pangan, krisis energi, krisis finansial sedang terjadi. Tetapi kita patut bersyukur kepada Tuhan YME sesuai dengan laporan Menteri Investasi kepada Komisi VI DPR RI realisasi investasi pada tahun 2021 sebesar Rp901,02 triliun nilai ini di atas target RPJMN Kementerian yang sebesar Rp858,5 triliun dan target dari Presiden sebesar Rp900 triliun,” jelas Ananta.
Legislator Dapil Banten III ini menambahkan, sedangkan padatahun 2022, update terakhir dari Pak Menteri hingga September ini sudah mencapai Rp892,4 triliun dari target Presiden Rp1.200 triliun. “Tentu kita semua berharap agar target tercapai guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2021, realisasi investasi di Banten tercatat Rp58 triliun, terbesar ke 4 secara nasional. Sedangkan pada tahun 2022 hingga semester I realisasi investasi di Banten sebesar Rp32,9 triliun terbesar ke 6 secara nasional. Artinya Provinsi Banten dalam dua tahun setidaknya hingga semester I tahun 2022 selalu masuk 10 besar lokasi realisasi investasi terbesar di Indonesia,” tutup Ananta.