WAKIL Ketua komisi VI DPR Muhammad Hekal meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi laut dan perikanan di Provinsi Maluku agar meningkatkan interkonektivitasnya, baik di dalam masing-masing BUMN maupun sinergi antar BUMN. Area tersebut dinilai memiliki potensi perikanan yang sangat berlimpah.
“ASDP, Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) dan Pelindo (Pelabuhan Indonesia) ini kita dorong untuk bersinergi membantu masyarakat agar bisa meningkatkan mobilitas masyarakat. Perindo (Perikanan Indonesia) diharapkan bisa meningkatkan potensi kelautan di Maluku ini,” terang Hekal usai memimpin Pertemuan Komisi VI DPR dengan sejumlah Dirut BUMN dalam Kunjungan Kerja Reses ke Provinsi Maluku.
Hekal mengatakan, Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah perikanan yang paling berpotensi di wilayah Indonesia. Ia berharap Perindo yang kini telah merger dengan Perikanan Nusantara (Perinus) bisa lebih cepat dalam menggerakkan dan membantu nelayan meningkatkan kontribusi ekonomi masyarakat Maluku.
“Nah, karena ini adalah BUMN yang baru digabung, maka kita akan adakan sesi khusus untuk bicara mendalam tentang bagaimana pengembangannya ke depan butuh dukungan apa dari Komisi VI untuk untuk bisa kita unlock potensi kelautan,” imbuh Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Hekal juga menyinggung perihal keberadaan tol laut di Provinsi Maluku. Menurutnya, keberadaan tol laut juga perlu ditingkatkan. Hekal menyebut peningkatan tol laut akan berdampak pada disparitas harga yang selama ini terjadi antara di Pulau Jawa dengan di Indonesia bagian timur. Diharapkan dengan peningkatan Otol laut, harga barang maupun komoditas di wilayah Maluku tidak terlampau tinggi.