Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin menghadiri forum regional kebijakan luar negeri kawasan Asia Tenggara, the ASIA Media Forum 2022, yang diselenggarakan oleh kanal berita Thai PBS World dan Asia News Network di Bangkok, Thailand.
Bersama politisi muda dari kawasan Asia Tenggara, Puteri memaparkan strategi pemulihan pasca pandemi di kawasan dalam forum bertajuk "Challenges for Young Political Leaders in ASEAN pada Kamis (24/11). Turut hadir dalam forum tersebut, politisi muda dari Thailand Parit Wacharasindhu, Raoul Danniel Manuel dari Filipina, dan Neth Pheaktra dari Kamboja.
“Pemulihan ekonomi kawasan cenderung bergerak positif meski relatif lambat karena masih dibayangi tantangan domestik hingga geopolitik dunia. Salah satu tantangan yang paling mendasar adalah ketimpangan tingkat literasi dan inklusi keuangan. Di Indonesia, ketimpangan ini hampir mencapai dua banding satu. Dimana, hal ini turut mempengaruhi laju pemulihan akibat kurangnya akses permodalan yang aman. Sehingga, masih banyak masyarakat yang terjerat rentenir ilegal hingga pinjaman online ilegal,” ungkap Puteri dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Senin (28/11/2022).
Puteri menyampaikan, Indonesia berhasil mampu menjaga laju pertumbuhan ekonomi dengan stabil dan positif hampir sepanjang tahun 2022 ini. Dimana, pertumbuhan ekonomi pada kuartal-III tahun 2022 mencapai 5,72 persen, atau ke-4 terbesar di antara negara ASEAN.
Meski demikian, OJK mencatat masih terdapatnya ketimpangan tingkat inklusi dan literasi keuangan nasional. Yaitu, inklusi keuangan sebesar 85,10 persen dan literasi keuangan mencapai 49,68 persen. Lebih lanjut, Puteri juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan daya saing generasi muda melalui perbaikan sektor pendidikan dan daya saing lapangan kerja sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas ekonomi jangka panjang.
“Di Indonesia, pertumbuhan sektor pendidikan sangat krusial untuk bertransformasi menjadi negara maju pada tahun 2045. Pada saat itu 70 persen populasi kita akan berada di usia produktif. Sehingga, kita perlu bangun SDM yang unggul dan berdaya saing, khususnya yang berketerampilan digital. Karena, beberapa tahun ke depan, lapangan pekerjaan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang memiliki kemampuan digital,” ujar Puteri.
Karena itu, Puteri berpendapat penguatan sektor pendidikan menjadi salah satu strategi utama untuk mendukung proses pemulihan pasca pandemi. “Pandemi menyebabkan learning loss, karena tidak simetrisnya keterampilan guru dan murid maupun infrastruktur digital akibat metode pembelajaran jarak jauh yang diterapkan. Karenanya, kita perlu segera atasi persoalan ketimpangan ini untuk menjaga kelangsungan daya saing generasi ke depan,” tutup Puteri.