ANGGOTA DPR RI Hendrik Lewerissa mengapresiasi peningkatan investasi di luar pulau Jawa yang cukup pesat selama pemerintahan Joko Widodo.
"Saya menyambut dengan sukacita dan memberi apresiasi kepada Pemerintahan Presiden Jokowi, yang mana di masa pemerintahannya persentase investasi di luar Jawa lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa," katanya dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, capaian investasi itu tidak lepas dari dari pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.
Kata dia, sejak lama investasi di Tanah Air memang lebih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal tersebut dapat dipahami karena kondisi infrastruktur di Pulau Jawa, baik transportasi darat, laut dan udara serta ketersediaan tenaga listrik, ketersediaan tenaga kerja yang berlimpah, serta rantai pasok yang lebih dekat ke pasar.
"Kondisi ini menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tentu saja kesejahteraan masyarakat menjadi tidak merata. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan kemajuan di Pulau Jawa dan di luar Jawa," katanya menegaskan.
Menurut Lewerissa, pemerintah pusat yang arif harusnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan secara merata di seluruh Tanah Air, bukan hanya difokuskan ke salah satu daerah, sebagaimana dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya.
"Bukankah keadilan sosial dan keadilan ekonomi harus diupayakan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk kawasan tertentu saja," ucapnya.
Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur yang memadai di kawasan Timur Indonesia adalah upaya pra-kondisi yang kondusif untuk masuknya investasi ke wilayah tersebut.
"Tidak bisa menafikan fakta objektif bahwa sumber daya alam yang berlimpah justru terdapat di luar Pulau Jawa, baik di sektor pertambangan, perikanan, pertanian dan di sektor energi, khususnya energi baru dan terbarukan," ungkapnya.
Menurut dia, Kawasan Timur Indonesia menjadi wilayah incaran para investor, baik investor domestik maupun asing. Singkatnya, bahwa pertumbuhan investasi di luar Jawa yang telah melebihi investasi di Pulau Jawa adalah indikator faktual bahwa kondisi infrastruktur pendukung investasi semakin membaik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur mulai membuahkan hasil. Hal ini tercermin dari meningkatnya rasio investasi yang masuk ke luar Pulau Jawa sudah mencapai 53 persen.
Angka tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan ketika infrastruktur belum terbangun di Timur Indonesia. Kala itu rasio investasi yang masuk 70:30 untuk Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.