Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

NasDem Senggol Ketua KPU soal Anies Bicara Erosi Demokrasi Kuasai Wasit

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan unggahan soal film dokumenter politik perjalanan Presiden Brasil Lula da Silva dan membicarakan pelemahan demokrasi dengan cara 'kuasai wasit'. Wakil Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan apa yang disampaikan Anies tak berlebihan.

"Saya kira memang tidak berlebihan apa yg disampaikan oleh Mas Anies dan adalah naif kalau disebut bahwa NasDem tidak melihat gelagat semacam itu juga. Sebagai manusia politik, kami tentu menyadari gelagat seperti itu," kata Willy dalam keterangannya, Selasa (3/2/2023).

Willy menilai potensi erosi demokrasi yang disampaikan Anies sejalan dengan dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Terutama, terkait kemungkinan sistem proporsional tertutup yang dinyatakan Ketua KPU, Hasyim Asy'ari.

"Ini terlihat dari statement Ketua KPU yang patut kita sayangkan kemarin, soal kemungkinan sistem proporsional tertutup yang akan digunakan dalam Pemilu 2024. Mestinya kan itu tidak keluar dari KPU, apalagi langsung dari ketuanya. Jangan dari KPU yang notabene adalah wasit dalam Pemilu," tutur Willy.

"Walhasil, tidak berlebihan apa yang diposting oleh Mas Anies terkait potensi erosi demokrasi atau demokrasi yang dilemahkan menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang," sambungnya.

Willy menyebut Anies ingin mengingatkan semua pihak tak menunjukkan gelagat pelemahan demokrasi. Dia menilai sesuatu yang dianggap remeh tak semestinya dibiarkan begitu saja.

"Yang disampaikan Mas Anies adalah respons dari seorang warga negara yang berkepentingan agar kehidupan demokrasi yang telah diraih dengan darah dan air mata pada Reformasi 1998 ini bisa terjaga. Kekurangan pasti ada, karena itulah ia perlu terus dibenahi, tapi bukan dibonsai dan dikhianati di sana- sini tanpa diskursus dan olah wacana yang memadai," jelasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan membagikan momen Tahun Baru 2023 bersama keluarganya. Salah satunya dengan menonton film dokumenter politik perjalanan Presiden Brasil Lula da Silva bersama putranya, Mikail Azizi.

Momen itu dibagikan Anies melalui akun Instagram-nya, Senin (2/1/2023). Dalam unggahan itu terlihat Anies berkaus santai bersama Mikail di sofa.

"Menghabiskan awal tahun bersama Mikail dengan menonton The Edge of Democracy (2019) di Netflix. Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil, bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai Presiden," tulis Anies dalam keterangan fotonya.

Anies menyampaikan dokumen itu bercerita soal upaya penyingkiran terhadap Presiden ke-39 Brasil Lula da Silva. Menurutnya, kejatuhan Lula bersamaan dengan fenomena erosi demokrasi di negeri samba itu.

"Dokumenter ini lalu bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya," kata Anies.

"Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brazil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro," ujarnya.

Lebih lanjut dia membicarakan buku 'How Democracies Die' keluaran tahun 2018. Dia menyebutkan ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi.

"Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari," katanya.

"Pertama, 'kuasai wasitnya'. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo. Kedua, 'singkirkan pemain lawan'. Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap, atau skandal. Ketiga, 'ganti aturan mainnya'. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan," kata Anies.

Menurut Anies, pelemahan demokrasi sebagaimana yang dijabarkan dalam buku itu dapat menyebabkan publik menjadi terbiasa dengan kondisi baru yang sebetulnya buruk. Dia menyebut fenomena buruk itu bisa saja dianggap kewajaran baru.

Diposting 03-01-2023.

Dia dalam berita ini...

Willy Aditya

Anggota DPR-RI 2019-2024
Jawa Timur 11