Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menilai dari 14 (empat belas) PT Perkebunan Nusantara dalam bentuk induk (holding), terdapat tiga PTPN yang mendapatkan sorotan karena dinilai memiliki kinerja yang yang dirasa masih kurang. Tiga PTPN tersebut adalah PTPN XII, PTPN IX, dan PTPN VIII.
“Dari 14 (empat belas) PTPN kita lihat, perkembangannya cukup baik. Kita mendukung dan mendorong PTPN VIII ini, karena kalau saya lihat PTPN VIII ini potensinya sangat luar biasa tetapi mungkin pengelolaannya yang selama ini kurang baik. Setelah kita (Komisi VI) lihat (paparan) tadi, mereka sudah melakukan inovasi baru untuk memperbaiki performance mereka di luar dari produk mereka, seperti karet, kelapa sawit, dan sebagainya,” jelas Evita kepada Parlementaria, usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VI DPR RI dengan PTPN di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).
Menurut Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu, PTPN memiliki beberapa destinasi wisata yang dapat dikembangkan. Meski demikian, dirinya masih heran mengapa sektor pariwisata yang digarap oleh BUMN di bidang perkebunan itu masih kurang dikenal oleh masyarakat umum. Beberapa potensi wisata, misalnya wisata kebun teh, wisata air panas di Ciater Subang, dan destinasi wisata lain yang dapat dikembangkan.
“Tapi kita lihat (wisata itu) kurang didengar (masyarakat). Sementara di Bandung ini kita dengar ada Rumah Sosis dan lain-lain, pasti itu kan ada sesuatu yang salah kenapa bisa kurang didengar oleh masyarakat. Ini yang harus kita perbaiki, di mana ada potensi yang sangat luar biasa, tetapi kenapa kita tidak mampu untuk mem-branding produk yang kita miliki ini,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa Dirut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai holding sudah banyak melakukan evaluasi yang berdampak baik kepada institusi tersebut. Ia pun berharap semoga hal itu dapat terus mendorong inovasi ke depannya. Hal itu sebagaimana ditunjukkan dengan melihat potensi sektor kelapa sawit yang kemudian dilakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PTPN III di Medan.
“Tim professional Medan (lalu) diturunkan ke sini dan memang terlihat langsung berubah dan naik memberikan keuntungan. Jadi, saya melihat perkembangan ke sana sudah ada, dan kita terus dorong lagi perbaikan dan inovasi yang akan dilakukan oleh PTPN ini k edepan,” ungkapnya.
Di sisi lain, dari beberapa program yang akan dilakukan oleh PTPN, ia berharap lebih baik untuk fokus terhadap satu program dahulu yang menjadi prioritas. Oleh karena itu, tidak mungkin menjalankan sekaligus semua program tersebut. “Mereka (PTPN) kan harus punya prioritas yang mana yang akan dijadikan prioritas bagi mereka dan kita akan arahkan terus,” tutupnya.