Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, pensiunnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, tidak ideal.
Sebab, ia melanjutkan, pensiun Yudo dan Dudung mepet dengan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keduanya akan purnatugas pada November 2023.
Menangapi hal ini, Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin mengatakan, tidak ada masalah untuk pergantian Komandan/Panglima TNI dilakukan kapan saja. Hal ini sejalan dengan tradisi di tubuh TNI untuk pergantian pimpinan.
"Di pertempuran pun bisa saja seorang komandan itu gugur, tapi pertempuran tak boleh berhenti dulu menunggu komandannya serah terima. Sudah ada mekanismenya secara otomatis," kata Hasanuddin kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Apalagi, kata Hasanuddin, di jajaran setingkat satuan besar seperti Mabes TNI dan Mabesad.
Di Mabes TNI ada Kasum, Asops, dan beberapa asisten lainnya.
"Demikian juga di Mabesad ada Wakasad dan Asisten Asistennya. Jadi tak usah di khawatirkan, regenerasi kepemimpinan TNI harus tetap berjalan," tegasnya.
Diketahui, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, pensiunnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, tidak ideal.
Sebab, ia melanjutkan, pensiun Yudo dan Dudung mepet dengan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keduanya akan purnatugas pada November 2023.
Idealnya, menurut Andi, pergantian kedua pejabat itu dilakukan tiga bulan sebelum kampanye pemilu.
“Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan. Ya idealnya pergantiannya tiga bulan sebelum kampanye pemilu mulai karena kemudian harus terlibat dalam operasi pengamanan,” ujar Andi dalam acara forum komunikasi di Kantor Lemhannas, Jakarta, Rabu (22/2/2023).