KETUA DPR RI Puan Maharani menghadiri kegiatan pemberian bantuan kepada madrasah di Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak gempa. Ia pun menyoroti soal bantuan kepada guru madrasah hingga kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam kegiatan yang digelar pada Rabu (1/3/2023) tersebut, Puan juga sekaligus memberikan arahan kepada kepala madrasah, guru dan staf madrasah yang menjadi korban gempa dengan total 400 orang. Puan berpesan agar guru-guru madrasah terus bersemangat mendidik anak murid meski dalam keterbatasan akibat gempa.
Ia mendorong agar guru-guru madrasah dapat mensinergikan kurikulum pendidikan Islam dengan nilai-nilai kebangsaan. “Sehingga pendidikan karakter bangsa masuk ke madrasah. Saya juga berpesan kepada guru madrasah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita karena mereka penerus bangsa,” imbau Puan.
Secara khusus, cucu Bung Karno tersebut mengaku senang karena madrasah memiliki banyak guru perempuan sebagai tenaga pendidik. Berdasarkan informasi dari Kementerian Agama, 60 persen guru madrasah berjenis kelamin perempuan.
“Saya bangga banget banyak guru-guru madrasah yang perempuan. Maka kita perlu memberi dukungan terus kepada guru, kepala madrasah untuk tentunya agar terus bersemangat dan bangkit memberi layanan pendidikan kepada anak-anak bangsa,” ucapnya.
Lebih lanjut, dalam kegiatan yang bertema ‘Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan’ tersebut, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Muhammad Zain memaparkan bentuk bantuan dari Kemenag yang sudah dan akan diberikan untuk guru madrasah terdampak gempa. Termasuk bantuan uang bagi guru madrasah terdampak gempa bumi Cianjur yang mendapat sekitar Rp16 juta.
Mengenai rencana bantuan tersebut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun meminta Kemenag agar bantuan dana bagi para guru madrasah diberikan paling lambat bulan Maret. Puan mengingatkan Kemenag untuk menyalurkannya langsung ke rekening guru penerima bantuan.
Untuk diketahui, ada 65 lembaga madrasah yang terdampak gempa Cianjur. Saat ini sudah dilakukan persiapan pembangunan kembali 65 madrasah itu di mana satu lembaga sedang dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
“Saat ini bantuan yang tersedia peruntukannya hanya untuk rehab, sedangkan sarana dan prasarana Madrasah yang terdampak juga sebenarnya sangat memerlukan bantuan. Seperti bantuan kuota pembelajaran daring untuk siswa dan guru,” ungkap Puan.
Sementara itu, saat ini, selain pembelajaran daring, sebagian pembelajaran dilakukan di tenda-tenda di area madrasah. "Kita harus bahu membahu, gotong royong untuk mengatasi dampak bencana. Saya banyak dapat keluhan dari warga.
Ada yang tidak dapat batuan, sertifikat tanah hilang atau rusak, ada yang ingin di hunian tetap, ada yang ingin di hunian sementara. Saya tadi langsung kontak Kemenko PMK, Kementerian PUPR. Mereka bilang uangnya Sudah siap di Kemenkeu Rp 1,7 triliun sudah ada untuk rehabilitasi bencana Cianjur. Tinggal diturunkan,” paparnya.