Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Muhidin M. Said menilai perekonomian Sumatera Utara (Sumut) sangat penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, yaitu dengan kontribusi sebesar 22,63 persen. Lebih lanjut, ia menjelaskan, Provinsi Sumatera Utara perlu memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional untuk bisa tumbuh lebih tinggi dari tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2022 sudah menunjukkan tren membaik.
"Ekonomi Sumut tumbuh sebesar 4,73 persen secara kumulatif, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,61 persen. Begitupula dengan inflasi, Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) diharapkan bisa terus memantau pergerakan harga di seluruh wilayah Sumatera Utara, apalagi saat ini sudah mulai memasuki awal Ramadhan," jelas Muhidin saat memimpin Kunjungan Kerja Banggar DPR RI bersama Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai (DBC) Provinsi Sumatera Utara di Gedung Keuangan Negara, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/3/2023).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini berharap Bank Indonesia terus memainkan perannya lebih optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara lebih tinggi lagi. Sebab, menurutnya, kontribusi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian di daerah sangat signifikan.
“Selain itu, peran Bank Indonesia sebagai katalisator pembangunan diharapkan dapat lebih aktif dan efektif dalam menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis kepada sektor ekonomi unggulan daerah khususnya sektor pertanian dan UMKM di wilayah Provinisi Sumatera," imbuh Legislator Dapil Palu, Sulawesi Tengah ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, mengungkapkan bahwa, perekonomian Sumatera Utara masih mengalami perlambatan. Dengan mencermati perkembangan terkini, perekonomian Sumatera Utara melambat pada 2023, namun kembali membaik di 2024. Hal ini, tentunya, tidak terlepas dari prakiraan dinamika perekonomian global.
“Perekonomian global diprakirakan akan melambat pada tahun 2023 kemudian akan membaik di tahun 2024 dengan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya,” ujar Doddy.
Terkait dengan inflasi, Bank Indonesia menyampaikan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47 persen (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen (yoy). Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar Muhidin M. Said diikuti oleh Anggota Banggar Cornelis, Sri Rahayu, Hamka B Kady, Agung Widyantoro, Wihadi Wiyanto, Nur Yasin, Marwan Cik Asan, Diah Nurwitasari dan Eko Hendro Purnomo.