Komisi X DPR RI mendorong pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melakukan mitigasi yang efektif dan efisien. Langkah ini harus diambil agar atlet Indonesia mampu bersaing sekaligus memperbesar peluang unggul dalam agenda SEA Games 2023 yang berlangsung di bulan Mei mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Plt Kemenpora Muhadjir Effendy di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). Komisi X, ungkapnya, tidak ingin Indonesia gagal memperoleh kurang lebih 30-an medali emas di ajang dua tahun sekali tersebut.
"SEA Games ini, seharusnya sudah mulai di tahun 2021. Namun akibat covid-19 jadi tertunda. Oleh karena itu, kita ingin Bapak Plt Menpora dan seluruh jajaran melakukan antisipasi agar Indonesia tetap bisa bersaing dengan kondisi terbaiknya,” ucap Huda, sapaan akrabnya, saat membuka rapat tersebut.
Sebagai informasi, Indonesia terancam kehilangan sejumlah medali emas pada SEA Games 2023, akibat Kamboja sebagai tuan rumah memiliki hak penuh untuk menentukan Cabang Olahraga (Cabor) yang akan diselenggarakan. Sejumlah Cabor yang ditentukan sebagian besar bukan Cabor yang menjadi unggulan Indonesia. Diketahui, beberapa Cabor yang ditiadakan di antaranya panahan, kayak, rowing, menembak, bowling, dan catur.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kemenpora Muhadjir Effendy menyampaikan beberapa mitigasi berupa strategi pencapaian telah dilakukan guna mencapai target SEA Games 2023. Seperti, membuat komposisi atlet kontingen yang dikirimkan minimal 60 persen berusia di bawah umur 23 tahun dan melakukan pembatasan nomor pertandingan sehingga persiapan Indonesia bisa fokus membangun peluang besar perolehan emas.
Selain itu, dirinya menambahkan saat ini pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas) telah dilakukan sejak bulan September 2022 hingga akan tetap dilanjutkan pada Mei 2023. Jumlah atlet yang berpartisipasi dalam pelatnas untuk SEA Games 2023 sebanyak 487 orang.
