Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi mengingatkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Transportasi agar dapat memastikan fasilitas yang diberikan kepada penumpang untuk arus mudik maupun arus balik Lebaran Idul Fitri aman. Intan menilai apa yang telah dipersiapkan masing-masing BUMN Transportasi jelang arus mudik sudah cukup baik.
Untuk itu, kesiapan yang sudah baik tersebut harus dapat dipastikan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi penumpang. "Karena (kunci) kenyamanan penumpang pada saat penuh, sesak, panas dan sebagainya adalah peningkatan layanan, jadi tentu harus berbeda dengan hari-hari biasa," ujar Intan.
Demikian disampaikan Politisi Fraksi PAN tersebut dalam RDP dengan Direktur Utama BUMN Transportasi yakni PT Garuda Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Citilink Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum Damri, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Selain peningkatan layanan, Intan juga mengingatkan perihal permasalahan yang sering kali menyulitkan masyarakat, yakni penjualan tiket yang sering kali bermasalah seperti adanya calo. Kemudian, ia pun mengingatkan utamanya kepada transportasi laut, agar jangan sampai terjadi kelebihan penumpang.
"Lalu safety, terutama biasanya terjadi di laut, walaupun mungkin keterkaitan dengan Syahbandar dan sebagainya, jangan sampai terjadi transportasi penyebrangan itu tidak ada manifes. Kemudian terjadi kelebihan penumpang karena memang beban yang terlalu besar. Ini tidak perlu terjadi di Indonesia," imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan agar transportasi laut dapat benar-benar memastikan keselamatan penumpang. "Saya mengapresiasi bahwa tadi untuk safety life jacket dan sebagainya, (disediakan) 300 persen dari kapasitas penumpang. Tolong dijaga betul bahwa pada hari H nya memang itu ada dan bisa dipakai," jelasnya.
Terakhir, Intan mengingatkan agar BUMN Transportasi dapat terus melakukan komunikasi yang baik dengan penumpang. Sehingga informasi-informasi mengenai perjalanan dapat terinformasikan dengan baik. "Jangan sampai kemudian jadi blunder akhirnya pada hari H orang marah. Karena memang kalau sudah sesak, panas, ngantri yang panjang, kemarahan itu akan lebih mudah," tutupnya.