ANGGOTA Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengapresiasi penambahan saham BUMN holding industri pertambangan atau Mining Industry Indonesia (Mind Id) di PT Vale Indonesia.
Pria yang biasa disapa Gus Falah itu menilai penambahan saham tersebut akan menyokong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut dia, Vale masih memiliki kewajiban divestasi 11 persen sahamnya ke pihak Indonesia, sebagai syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus atau IUPK.
Hal ini disebabkan izin wilayah operasi tambang Vale berakhir pada 28 Desember 2025.
Nikel Matte Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik
Gus Falah menjelaskan PT Vale Indonesia adalah produsen nikel matte yang bermanfaat menyokong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Nikel matte ini salah satu jenis nikel yang paling cocok untuk produksi baterai kendaraan listrik, jadi ekosistem kendaraan listrik Indonesia akan mudah terbangun bila Mind Id memiliki kontrol besar atas produksi Vale," katanya.
Selain itu menurut dia, nikel matte yang diproduksi Vale merupakan nikel kelas satu yang dibutuhkan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Kemudian, PT Vale Indonesia sudah bersinergi dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan Ford untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Dengan kontrol atas Vale melalui kepemilikan saham yang besar, Mind Id bisa membangun ekosistem kendaraan listrik dengan baik," harapnya.
Dia menegaskan divestasi itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batu bara.
Perusahaan tambang di Indonesia yang sahamnya dimiliki asing wajib untuk mengurangi kepemilikan sahamnya sebanyak 51 persen, untuk dialihkan ke pihak Indonesia.
Mind Id tercatat telah memiliki 20 persen saham Vale sejak 2020. Namun, saat ini Vale Canada Limited tetap menduduki posisi pemegang saham terbesar Vale Indonesia sebesar 43,79 persen.
Saat ini, Mind Id menduduki posisi kedua sebagai pemegang saham sebesar 20 persen.
Posisi ketiga, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd menguasai saham Vale sebesar 15,03 persen. Kemudian, publik mengantongi saham Vale sebanyak 21,18 persen.