Siapa Caleg 2024 untuk DPR-RI/ DPD-RI/ DPRD Prov. dan DPRD Kab./Kota-mu? Cek di sini...

Berita Anggota Parlemen

DPR Minta Kemenlu Beri Kejelasan Soal 17 WNI Tenggelam di Kapal Tiongkok

ANGGOTA Komisi I DPR RI Al Muzzammil Yusuf meminta pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), berkoordinasi dengan perusahaan kapal penangkap ikan Tiongkok yang tenggelam di Samudera Hindia di mana 17 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI). 

"Kemenlu harus segera berkoordinasi dengan perusahaan terkait melalui Kedutaan (Besar) Tiongkok di Indonesia, meminta penjelasan dan pertanggungjawaban apa yang sesungguhnya terjadi," kata Muzammil dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat  

Minta Kompensasi Bagi Keluarga Korban kepada Tiongkok 

Kemenlu juga harus meminta kompensasi apabila WNI yang bekerja sebagai awak kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok Lu Peng Yuan Yu 028 itu menjadi korban. 

"Meminta kompensasi untuk keluarga korban atas kehilangan nyawa para pekerja tersebut," tambahnya. 

Apabila terdapat pelanggaran aturan pidana atau hukum pelayaran terkait insiden tersebut, lanjutnya, maka Kemlu pun perlu menyampaikan hal tersebut ke Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia. 

Sebelumnya, Rabu (17/5), Kemenlu dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI berkoordinasi dengan otoritas Australia untuk mencari awak kapal Tiongkok yang tenggelam di Samudera Hindia. 

"Operasi SAR (search and rescue) masih terus dilakukan untuk mencari para awak kapal," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat pada Rabu. 

Guna menanggapi insiden tersebut, KBRI di Beijing juga telah berkomunikasi dengan Kemenlu Tiongkok. 

"Kemenlu Tiongkok menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut dan akan mengerahkan dua kapal pencari serta menjamin pemenuhan hak-hak para awak kapal," kata Judha. 

Sementara itu, berdasarkan informasi Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA), kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok Lu Peng Yuan Yu 028 itu telah ditemukan dalam keadaan terbalik. 

Penemuan kapal dilakukan dengan menggunakan penjejakan pancaran sinyal emergency positional indicator radio beacon ketika tim AMSA melakukan operasi pencarian di sekitar Samudera Hindia, dengan mengerahkan pesawat dan kapal, termasuk meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi. 

Kapal tersebut diawaki oleh 39 orang, yang terdiri atas 17 warga Tiongkok, 17 WNI, dan lima warga Filipina.

Diposting 22-05-2023.

Dia dalam berita ini...

Almuzzammil Yusuf

Anggota DPR-RI 2019-2024
Lampung 1