Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berperan aktif dalam membangun literasi perbankan syariah di Kalimantan Selatan. Sehingga diharapkan angka market share bisa lebih tinggi dari rata-rata nasional, yaitu 7,2 Persen.
“Seharusnya OJK sebagai otoritas tunggal yang ada di Indonesia bisa mengambil peran yang dominan dan paling besar. Serta bagaimana melibatkan para stakeholder untuk sama-sama meningkatkan pemahaman literasi, terutama untuk (masyarakat) di Kalimantan Selatan yang potensi yang sangat besar khususnya untuk pengembangan perbankan syariah khususnya. Namun hal itu terbentur kepada literasi yang masih rendah dan angka (market) share-nya yang masih di kisaran 5 persen, belum mencapai angka nasional, yaitu 7,2 persen,” jelas Hidayatullah kepada Parlementaria usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (9/6/2023).
Politisi Fraksi PKS itu juga meyakini bahwa pemahaman literasi yang lebih efektif kepada publik akan meningkatkan market share perbankan syariah. Hal itu guna mendukung pertumbuhan perbankan syariah itu sendiri maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat ke depannya.
“Karena memang literasinya masih sekitar 12 persen saja masyarakat yang memahami tentang perbankan syariah ini. Kalau pemahaman itu bisa ditingkatkan, saya yakin inklusinya, keterlibatan publik kepada perbankan syariah akan meningkat dengan tajam dan akan memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi secara nasional menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Legislator Dapil Sumatera Utara I itu berharap masyarakat Indonesia bisa lebih mengetahui tentang perbedaan perbankan syariah dan perbankan konvesional. “Perlu ditegaskan ke masyarakat perbedaan kedua perbankan ini, agar masyarakat tidak menganggap bahwa bank syariah dengan bank konvensional itu sama saja dan ini akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat akan bisa melambat,” tutupnya.