Salah satu partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar, dikabarkan semakin merapat untuk bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB. PPP, salah satu partai dalam KIB, tak masalah bila Golkar merapat ke KKIR.
"Bagus-bagus aja koalisi bertambah dan itu hak politik dari Partai Gerindra untuk mengajak siapapun termasuk Golkar," ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).
Awiek mengatakan boleh saja Golkar bergabung ke KKIR. Karena memang Golkar dan PPP, terang Awiek, tidak harus selalu bersama.
"Karena memang tidak selalu harus bersama-sama," jelas Awiek.
Waketum PPP Arsul Sani juga menghormati KKIR yang hendak memperluas koalisinya. Ikhtiar tersebut, jelas Arsul, dinilai dapat memperbaiki kualitas demokrasi.
"PPP menghormati dan menyambut baik ikhtiar memperluas koalisi yang dibangun Gerindra dan PKB atau KKIR. Insyaallah, ikhtiar ini akan memberikan manfaat yang baik bagi kualitas demokrasi, khususnya Pilpres 2024," kata Arsul.
Arsul menyebut semakin banyak koalisi, akan semakin bagus. Dia juga tak mengungkap kedekatan PPP dengan PDIP yang berada di luar KIB.
"Karena itu kalau PDIP dan PPP sudah ada dalam satu kerja sama atau koalisi, kemudian Gerindra dengan PKB atau parpol lainnya membangun koalisi sendiri, saya yakini ini bisa jadi hal yang lebih baik bagi demokrasi kita. Bahkan kalau misalnya partai Golkar dengan PAN bisa membuat poros berikutnya atau keempat maka ini malah lebih baik lagi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian DPP Gerindra Dasco mengatakan pihaknya bersama PKB terus melakukan penjajakan dengan beberapa partai lain. Dia mengungkap beberapa partai akan bergabung ke KKIR, termasuk Golkar.
"Kalau kita ngomong koalisi, mungkin tidak hanya dengan PKB ya. Kita juga bisa menambah koalisi dengan banyak beberapa partai, bisa dengan Golkar dan lain-lain. Sampai saat ini kita masih melakukan penjajakan, dan masih melakukan komunikasi. Seperti juga partai-partai yang lain," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6).
Dasco mengatakan meski adanya penambahan partai di koalisi, penentuan capres dan cawapres tetap akan diputuskan oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hal itu menunggu pematangan koalisi.
"Jadi kami juga masih melakukan komunikasi dengan beberapa partai yang akan bergabung ke koalisi. Sehingga walaupun perjanjian antara Gerindra dan PKB, nama capres dan cawapres akan ditentukan oleh Pak Prabowo dan Cak Imin, tapi tentunya juga akan menunggu matangnya koalisi dengan beberapa partai," ujarnya.