Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengapresiasi capaian yang diperoleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream yang mampu berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Dalam rilis yang diterima Parlementaria, dia menyampaikan catatan, pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.
Hal itu disampaikan Putu Supadma Rudana saat acara Sosialisasi BUMN dengan tema 'Peran Pertamina Hulu Energi Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional' di Pura Dalem Taak, Batubulan, Gianyar, Bali, awal Juli 2023.
Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat.
"Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekpansi," jelas Putu Supadma.
Selain itu untuk menjaga keberlanjutan bisnis, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru. Adapun dalam rangka mendukung 'Green Strategy Holding', Putu Supadma menjelaskan bahwa PHE juga berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
"Hal ini tercermin dari proyek gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia," jelas Putu.
Seluruh strategi yang dijalankan oleh PHE, memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.