Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menurunkan kasus serangan teror di Indonesia dan meminta badan anti teror tersebut terus inovatif dalam pencegahan terorisme mengingat potensi ancaman teror sangat beragam, terlebih menjelang Pemilu 2024.
"Komisi III mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progresnya sangat bagus. Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin. Jadi BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna meredam segala ancaman tersebut,” tegas Sahroni dalam keterangannya yang dikutip Parlementaria, Rabu, (2/8/2023).
Politisi Fraksi Parta NasDem ini pun meminta BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda dengan memaksimalkan penggunaan media sosial. Langkah ini diharapkan mampu meminimalisasi penyebaran paham radikalis di generasi muda.
"Era saat ini sudah canggih, ancaman terorisme ataupun paham radikal bisa masuk lewat mana-mana. Apalagi menjelang tahun politik, aktivitas media sosial meningkat, sudah pasti sasarannya anak-anak muda sehingga penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini. Karena generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT paham tantangan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel, mengungkapkan posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index semakin baik. Indonesia berada pada kategori terdampak sedang atau medium impacted. "Posisi Indonesia, kami laporkan, dalam Global Terrorism Index semakin baik, dalam kategori medium impacted," kata Rycko, Jumat (28/7).
Rycko mengatakan bahwa kasus serangan teror di Indonesia dalam rentang waktu 2018–2023 juga terus menurun. "Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89% lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun," ujarnya.